Tol Terpanjang di Indonesia yang Ditinggal Konglomerat, Kini Menarik Perhatian China dan Lainnya

by -105 Views
Tol Terpanjang di Indonesia yang Ditinggal Konglomerat, Kini Menarik Perhatian China dan Lainnya

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah tengah melakukan proses tender ulang dalam proyek jalan tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap). Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Sony Sulaksono mengakui bahwa proses lelang tender ulang terjadi karena salah satu investornya bermasalah sehingga harus meninggalkan proyek ini.

“Getaci itu masuk PSN dan memang sekarang dalam proses pelelangan sempat waktu itu sempat jalan kemudian dilelang ulang karena salah satu konsorsium bermasalah, ada kesulitan pendanaan dan sebagainya, ya udah kita ulang lagi perbaiki sistem pelelangannya. Alhamdulillah sekarang masuk proses tender dan diharapkan masuk dokumen awal Januari,” katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (19/1/2024).

Sebelum memasuki proses tender ulang, sudah ada beberapa investor dari sejumlah negara yang tertarik untuk masuk ke dalam proyek tol terpanjang di RI ini. Sony pun menyebut asal investornya bervariasi bukan hanya dari negara Asia tapi juga sampai Amerika.

“Sejauh ini udah banyak dan dari dalam dan luar negeri ada, kita pernah ngobrol dengan kami di BPJT dari Australia, dari China, Timur Tengah, ada beberapa yang sudah berpengalaman Malaysia, Hong Kong, Kanada mereka tertarik menjajaki itu,” imbuhnya.

Meski demikian, itu belum dalam bentuk resmi pasti akan masuk ke dalam proyek ini, melainkan hanya penyampaian ketertarikan.

“Tinggal tunggu aja saat memasukan dokumen mereka akan gabung atau gimana, biasanya yang datang dari luar ngga datang sendiri, tapi bareng konsorsium yang ada di indonesia,” sebut Sony.

Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) diproyeksikan akan menjadi tol terpanjang milik RI dengan jarak sejauh 206,65 kilometer (km). Tol Getaci merupakan Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.

Adapun lingkup proyek yang ditawarkan kepada investor adalah melakukan pendanaan, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan untuk keseluruhan jalan tol.

Sebelumnya konsorsium yang berisikan perusahaan BUMN dan swasta bakal membangun tol ini. Bahkan ada nama-nama perusahaan di balik Konglomerat Martua Sitorus hingga taipan tol Yusuf Hamka. Namun, beberapa memilih hengkang.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemimpin konsorsium pembangunan tol ini, dengan porsi 32,5%, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki porsi 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%. Sisanya PT Gama Grup 13,38%, PT Jasa Sarana 0,75%, PT Wijaya Karya (Persero) 10%.