Partai Komunis China (PLA) telah memberhentikan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Li Shangfu dan pendahulunya Wei Fenghe karena dugaan pelanggaran serius terkait korupsi. Menurut laporan Xinhua, Li diduga menerima uang dalam jumlah besar dan menyuap orang lain. Penyelidikan menunjukkan bahwa Li tidak memenuhi tanggung jawab politiknya dan mencari keuntungan pribadi, serta dianggap mengkhianati misi partai dan pertahanan nasional.
Li sebelumnya telah diselidiki atas dugaan korupsi dalam pengadaan militer sejak tahun sebelumnya. Ia kemudian tiba-tiba digulingkan sebagai menteri pertahanan pada Oktober, hanya tujuh bulan setelah menjabat. China secara resmi mengonfirmasi bahwa Li sedang diselidiki untuk pertama kalinya, termasuk rincian tentang kejahatannya.
Sementara itu, Wei, pendahulu Li, telah menghilang dari pandangan publik setelah digantikan pada bulan Maret selama perombakan Kabinet. Presiden Xi Jinping juga telah melakukan perombakan besar-besaran terhadap Pasukan Roket strategis PLA, dengan menunjuk kepala dan komisaris politik baru. Wei diyakini menerima suap dan membantu orang lain mendapatkan keuntungan tidak pantas.
Keanggotaan Li di badan legislatif nasional dicabut setelah dikeluarkan dari Komisi Militer Pusat, sementara Wei juga dikeluarkan dari badan legislatif. Keputusan pencabutan keanggotaan mereka disetujui oleh Politbiro Partai Komunis dan kasus keduanya dirujuk ke jaksa militer. Militer China telah menjalani pembersihan antikorupsi besar-besaran, di mana beberapa jenderal PLA dan eksekutif industri pertahanan telah disingkirkan dari badan legislatif nasional.
Kesimpulan dari keputusan akan diumumkan secara resmi selama Sidang Pleno Ketiga Partai pada bulan Juli. Pembersihan korupsi ini menunjukkan komitmen China dalam memerangi korupsi di berbagai sektor, termasuk militer dan pemerintahan.