Prabowo Mengungkap Hubungan Emosional dengan Aceh

by -91 Views
Prabowo Mengungkap Hubungan Emosional dengan Aceh

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki hubungan emosional yang kuat dengan Aceh dan rakyatnya. Salah satu faktanya adalah bahwa ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo, merupakan perintis Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala di Aceh. Prabowo menceritakan kebanggaan ayahnya karena dapat berkontribusi dan memberikan kuliah kepada mahasiswa di Aceh.

“Saya pun mempunyai hubungan emosional dengan rakyat Aceh. Orang tua saya, Prof. Soemitro dari awal sangat dekat dengan tokoh-tokoh Aceh dan beliau ikut merintis pendirian Fakultas Ekonomi Syiah Kuala,” kata Prabowo dalam acara silaturahmi dan doa bersama ulama serta tokoh masyarakat Aceh di Ballroom Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (26/12).

“Ia sempat menjadi dosen terbang dan sangat bangga, selalu menceritakan kepada kami bahwa ia terbang ke Aceh dan memberikan kuliah,” tambah Prabowo.

Prof. Soemitro juga berjuang bersama rakyat Aceh di masa-masa sulit, seperti ketika terjadi pergolakan pada tahun 1950-an. “Orang tua saya berjuang bersama tokoh-tokoh Aceh dan rakyat Aceh dalam masa-masa yang sulit di tahun 50-an, di mana Indonesia mengalami pergolakan karena masalah-masalah ideologi,” ungkap Prabowo.

Hubungan emosional Prabowo dengan Aceh tidak berhenti di situ. Ia terus menjalin hubungan baik, bahkan bersatu dengan tokoh-tokoh dari Partai Aceh. Prabowo juga mengungkap bagaimana ia berhasil berrekonsiliasi dengan Muzakir Manaf, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka, yang merupakan kejadian langka.

“Ini saya kira suatu kejadian yang langka di sejarah dunia. Saya mantan panglima Kostrad, jenderal Kopassus, sementara itu Pak Muzakir Manaf merupakan mantan Panglima Aceh, dan kok kita bisa bersatu. Ini yang di luar pemikiran banyak orang,” kata Prabowo.

Dengan kedekatan emosional dan rekonsiliasi, sudah menjadi bukti bagaimana persatuan menjadi bagian yang penting bagi negeri ini. Prabowo juga memberikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada rakyat Aceh yang memberi dukungan besar saat dirinya berjuang dalam pilpres sebelumnya.

“Kita saling merangkul, jadi ini yang buat saya selalu emosional, puncaknya pemilihan presiden lalu. Salah satunya, saya dapat dukungan paling besar di Aceh. Saya minta maaf saya sudah kalah, saya belum ke Aceh,” kata Prabowo.

Namun, ia berkomitmen untuk membalas setiap kebaikan rakyat Aceh yang selama ini telah mendukungnya. Prabowo menegaskan, dirinya akan membantu rakyat Aceh melalui pembangunan politeknik unggulan di Aceh.

“Waktu saya menjadi menhan, saya sudah merencanakan, saya berusaha membantu Aceh, (seperti) masalah tanah dan sebagainya. Saya sudah siapkan anggaran untuk bangun sebuah politeknik unggulan di Aceh,” pungkas dia.