Siapa yang Unggul di Antara Anies, Prabowo, dan Ganjar?

by -181 Views

Hasil survei Laboratorium Ilmu Politik Universitas Bakrie pada bulan November ini menunjukkan bahwa elektabilitas bakal calon presiden terus mengalami perubahan. Analis Politik Universitas Bakrie Tri Andika menyatakan bahwa hasil survei yang dilakukan pada 15-20 November 2023 menunjukkan adanya peningkatan elektabilitas Anies Baswedan dan pasangan Prabowo-Gibran. Pada bulan September, elektabilitas Anies Baswedan hanya sebesar 15-16%, namun pada bulan November mengalami peningkatan menjadi 21%.

Trend yang sama juga terjadi pada pasangan Prabowo-Gibran, dimana elektabilitas Prabowo meningkat dari 33% menjadi 43%. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh efek Gibran dan juga migrasi pendukung fanatik Pak Jokowi dari PDIP ke Prabowo-Gibran.

Namun, peningkatan elektabilitas tidak terjadi pada pasangan Ganjar-Mahfud, bahkan elektabilitas Ganjar Pranowo pada bulan November malah mengalami penurunan menjadi 26%. Hal ini disebabkan oleh belum terasanya efek elektoral dari Mahfud MD dan tantangan migrasi pemilih fanatik Jokowi ke pasangan Prabowo-Gibran.

Hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas capres dan cawapres 2024 adalah sebagai berikut:
– Anies-Muhaimin: 21,31%
– Prabowo-Gibran Rakabuming: 43,48%
– Ganjar-Mahfud MD: 26,38%
– Tidak memilih: 1,04%
– Belum menentukan pilihan: 7,79%

Meski Ganjar-Mahfud masih berada pada posisi kedua, perlu dicatat bahwa dalam dua bulan terakhir, elektabilitas Anies-Cak Imin mampu meningkat 5%. Jika hal ini konsisten, bisa jadi mereka akan menyalip Ganjar-Mahfud untuk masuk ke putaran kedua.

Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa PDIP dan Gerindra bersaing ketat dengan perolehan 23,8% dan 22,92%. Di urutan ketiga ada Golkar dengan perolehan 9,76%.

Meskipun demikian, 76% responden menyatakan masih mungkin merubah pilihannya di Pemilu 2024 nanti. Survei dilakukan pada 15-20 November 2023 dengan jumlah responden 1.245 di 34 provinsi di Indonesia melalui aplikasi Qualtrics dengan sistem berbasis no HP dan pembatasan 1 IP address. Margin of error yang ditetapkan dalam survei adalah 2.8%-3%. Sumber pendanaan berasal dari dana penelitian internal laboratorium Ilmu Politik Universitas Bakrie sebesar 15 juta rupiah.