Bisnis penjualan atribut dan kaos partai di Pasar Senen, Jakarta Pusat mulai menggeliat jelang Pemilu 2024. Pemilu 2024 ini tidak terlalu mempengaruhi belanja perusahaan media. Menurut Ketua Indonesia Digital Association (IDA) Dian Gemiano, belanja iklan menuju Pemilu 2024 diprediksi bakal susut sampai 50%. Beberapa penyebab membuat belanja Pemilu 2024 tidak begitu bergeliat. Salah satu penyumbang iklan bagi industri media adalah KPU, namun hingga kini belanja iklan dari instansi tersebut belum juga terlihat. KPU kayanya belum belanja dibanding 2019. Jika kondisi ini terus berlanjut, pendapatan total yang didapat media dari pesta demokrasi di masa kampanye ini bakal jeblos sampai 50%. Media juga bisa mendapat iklan dari sumber lain yakni dari kontestan pemilu, namun untuk mendapatkannya harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Iklan untuk televisi pun masih belum terlihat hingga kini. Syafril Nasution, Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) menyebut penyebabnya karena belum masuk ke waktu kampanye. Ia belum bisa memperkirakan angka pendapatan iklan yang bakal masuk pada kontestasi pemilu di tahun ini, namun perkiraannya tidak bisa seperti kontestasi politik di tahun-tahun sebelumnya.