Memperkenalkan Sultan Johor, Raja Baru Malaysia dengan Kekayaan Triliunan

by -185 Views

Raja Malaysia resmi diganti. Sekarang Sultan Johor, Sultan Ibrahim Almarhum Sultan Iskandar, akan menjadi Yang di-Pertuan Agong yang ke-17.

Ini diumumkan pada Jumat (27/10/2023) siang waktu setempat. Sultan Perak Nazrin Muizzuddin Shah Almarhum Sultan Azlan Muhibbuddin Shah juga akan dilantik menjadi Wakil Yang di-Pertuan Agong.

“Sultan Ibrahim telah terpilih sebagai Yang di-Pertuan Agong yang ke-17 untuk masa pemerintahan lima tahun mulai 31 Januari 2024,” kata pemerintah dalam pernyataan setelah “Konferensi Penguasa” di Istana Negara yang dikutip dari The Star Malaysia.

“Sultan Nazrin akan menjabat sebagai Wakil Yang di-Pertuan Agong pada periode yang sama,” tambah laporan itu.

Sultan Ibrahim sendiri merupakan salah satu sultan yang menjadi sorotan di Malaysia. Ia dikenal karena memimpin Kesultanan Johor yang terkenal karena kekayaannya.

Belum jelas berapa jumlah kekayaan Sultan Ibrahim Ismail. Namun, beberapa laporan menjelaskan kekayaan putra sulungnya, Pangeran Tunku Ismail bin Sultan Ibrahim.

Dalam laporan Forbes, Pangeran yang belum genap berusia 40 tahun itu disebut memiliki kekayaan hingga 750 juta euro atau setara Rp 12,8 triliun. Pangeran Johor juga akan mewarisi replika rumah ‘The Flintstones’ yang mewah, dengan pemandangan laut, mercusuar berlantai sembilan, dan 17 kamar, termasuk dua suite kerajaan.

Sementara itu, keluarga Sultan juga memiliki Boeing 737 senilai lebih dari 90 juta euro (Rp 1,4 triliun) dan dicat dengan warna emas, dengan kapasitas 30 kursi, berbagai dapur, lounge, dan shower. Putranya telah mengecat interior helikopter dengan warna yang sama, tetapi pesawat pribadinya lebih tersembunyi baik dalam ukuran maupun warna.

Senjata dan disiplin militer adalah salah satu hasrat sang pangeran, seperti yang terlihat dari beberapa gambar yang dibagikan di jejaring sosialnya.

Sang pangeran juga pemilik Johor Darul Takzim FC (Johor Tigers), tim yang tampil di Liga Super Malaysia dan pernah merekrut mantan playmaker Valencia Pablo Aimar.

Dengan kekayaan ini, Pangeran Tunku Ismail bin Sultan Ibrahim pernah dilaporkan membayar seluruh warga yang sedang berbelanja di salah satu supermarket AEON di Johor Bahru pada 2018 lalu.

Saat itu, sang pangeran mengumumkan bahwa belanjaan masing-masing pengunjung dibayar hingga maksimum 3 ribu ringgit (sekitar Rp 10,6 juta). Alhasil, para pengunjung pun heboh dan bersorak-sorak gembira.

Sang pangeran dilaporkan hanya berada di mal tersebut selama kurang dari lima menit. Namun total belanjaan pengunjung yang harus dibayarnya mencapai lebih dari 1 juta ringgit (sekitar Rp 3,5 miliar). Sang pangeran Johor tiba di mal tersebut bersama istri tercinta, Che Puan Khaleeda Bustamam.

Pemilik ‘Kota Hantu’ Forest City

Sultan Ibrahim juga dikenal dengan berbagai usaha bisnis, dengan saham di beberapa perusahaan besar termasuk perusahaan swasta yang memiliki usaha patungan dengan proyek Forest City milik pengembang properti China, Country Garden.

Kompleks apartemen yang dibuat oleh raksasa properti Country Garden itu bertujuan untuk menampung 700.000 orang di lahan seluas 7.000 hektar di empat pulau reklamasi di wilayah Johor yang akan selesai dibangun pada tahun 2035.

Saat ini, pembangunan masih berlangsung. Sejauh ini, kota ini menampung kurang dari 10.000 orang atau sekitar 1% dari targetnya.

Dalam penelusuran Reuters, terlihat jalan kosong yang ditumbuhi pohon palem menuju ke sebuah mal di mana banyak ruang karaoke dan museum sarang burung yang sepi. Selain itu, ada toko obat herbal yang nampak tutup.

Di sisi lain, kesepian lokasi itu juga dilaporkan media Prancis, France24. Menurut laporan yang sama, para pekerja konstruksi hanya bekerja pada siang hari. Memasuki malam hari, jalan tol empat jalur yang sepi hanya diisi oleh ketenangan yang mencekam.

Selain itu, kota yang terletak di seberang kota Singapura ini hanya diterangi oleh beberapa lampu kecil, padahal proyek ini memiliki lebih dari 20 menara tinggi.

Di bawah menara-menara tersebut, terdapat sederet toko yang tutup. Beberapa pintu toko bahkan ditempel oleh dokumen pengadilan yang menuntut pembayaran tertunggak. Di dalam toko, banyak sampah berserakan di lantai.