Target pertumbuhan ekonomi hingga 7% akan menjadi omong kosong jika tingkat inefisiensi ekonomi masih tinggi. Salah satu indikator tingkat efisiensi ekonomi adalah Incremental Capital Output Ratio (ICOR).
ICOR adalah rasio antara investasi yang diperlukan untuk meningkatkan output ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari investasi tersebut. Semakin tinggi nilai ICOR, semakin tidak efisien penggunaan modal untuk meningkatkan output ekonomi.
Dalam gambar di atas, terlihat kolase foto Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Gambar ini hanya sebagai ilustrasi artikel dan tidak ada kaitannya langsung dengan pembahasan mengenai ICOR.
Tingginya tingkat ICOR dapat menunjukkan adanya masalah dalam penggunaan modal dan tenaga kerja dalam meningkatkan output ekonomi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti birokrasi yang rumit, infrastruktur yang tidak memadai, atau kebijakan yang tidak tepat dalam pemerintahan.
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerintah perlu melakukan reformasi ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi ekonomi secara keseluruhan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah melakukan deregulasi untuk mengurangi birokrasi yang berbelit-belit, memperbaiki infrastruktur yang memadai, serta melakukan kebijakan yang mendukung investasi dan peningkatan produktivitas.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan tingkat ICOR dapat ditekan sehingga penggunaan modal dan tenaga kerja menjadi lebih efisien dalam meningkatkan output ekonomi. Hal ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.
Dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, peran semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, sangat penting. Dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasi masalah inefisiensi ekonomi dan mencapai target pertumbuhan yang diharapkan.