Efek Pemanasan Konflik di Timur Tengah Terhadap Ekonomi Dunia

by -436 Views
Efek Pemanasan Konflik di Timur Tengah Terhadap Ekonomi Dunia

Perang antara Hamas dan Israel di Timur Tengah diperkirakan akan menimbulkan ketidakpastian baru terhadap perekonomian global. Menurut Anggito Abimanyu, Dosen Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, peringatan tersebut muncul setelah International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa pemulihan ekonomi global melambat akibat pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya pulih dan serangan Rusia terhadap Ukraina yang membuat harga energi dan pangan dunia tidak stabil.

Anggito menjelaskan bahwa pecahnya pertempuran antara Israel dan Hamas telah menyebabkan gangguan di seluruh kawasan dan menunjukkan betapa sulitnya melindungi perekonomian dari goncangan global yang semakin sering terjadi dan tidak dapat diprediksi. Konflik ini juga telah mengaburkan hasil pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Maroko yang dihadiri oleh para pembuat kebijakan ekonomi terkemuka di dunia.

Anggito mengutip pernyataan Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, yang mengatakan bahwa perekonomian dunia sedang menghadapi kondisi yang sulit. Perang tidak membantu bank sentral dan mereka mencoba menemukan jalan menuju pertumbuhan ekonomi tanpa memicu resesi. Banga juga menyatakan bahwa dampak perang di Timur Tengah terhadap perekonomian dunia masih terbatas, tetapi jika konflik tersebut menyebar, maka akan mengakibatkan krisis dengan proporsi yang tidak dapat dibayangkan.

Anggito juga menyoroti kekhawatiran mengenai harga minyak dunia. Lonjakan harga minyak akan memberikan tekanan pada Federal Reserve dan bank sentral lainnya untuk menaikkan suku bunga, yang akan menjadi kontraproduktif bagi perkembangan ekonomi global. IMF juga telah melakukan penelitian mengenai dampak kenaikan harga minyak dunia, di mana kenaikan harga sebesar 10% dapat mengurangi produksi sebesar 0,15% dan meningkatkan inflasi sebesar 0,4% pada tahun depan.

Meskipun IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini sebesar 3% dan sedikit menurunkan proyeksi untuk tahun 2024 menjadi 2,9%, mereka menggarisbawahi rapuhnya pemulihan ekonomi. IMF juga mencatat bahwa perekonomian Eropa terjebak di tengah meningkatnya ketegangan global, terutama setelah serangan Rusia terhadap Ukraina.

Indonesia secara tegas mendukung kemerdekaan Palestina dan mengutuk balas dendam Israel terhadap warga sipil di Gaza. Indonesia juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera meminta gencatan senjata agar krisis tersebut tidak merembet ke masalah krisis dunia yang membahayakan.