Selama sembilan bulan pertama tahun 2025, laba bersih konsolidasi PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencatat kenaikan sebesar 19,1% menjadi USD 132 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kinerja operasional dan penurunan beban bunga setelah berhasil mengoptimalkan utang sejak tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan konsolidasi BREN selama periode Januari-September 2025 mencapai USD 457 juta, naik 3,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya. EBITDA juga meningkat 5,7% menjadi USD 399 juta, dengan margin EBITDA melebar menjadi 87,1%.
Operasional perusahaan juga menunjukkan progres dengan proyek retrofit Salak berhasil diselesaikan pada kuartal III 2025, menambah kapasitas baru 7,7 MW. Total kapasitas terpasang pembangkit panas bumi BREN kini mencapai 910,3 MW, naik 2,7% dari tahun sebelumnya.
Dengan total aset mencapai USD 3,84 miliar dan total liabilitas turun 2,7% menjadi USD 2,97 miliar, rasio utang bersih terhadap ekuitas menurun menjadi 1,82 kali. CEO Barito Renewables, Hendra Soetjipto Tan, menyatakan optimisme terhadap portofolio panas bumi yang menunjukkan kinerja yang kuat dan konsisten.
Proyek retrofit Wayang Windu juga berjalan sesuai jadwal, ditargetkan selesai akhir tahun ini untuk menambah kapasitas 18,4 MW. Perseroan juga telah memulai pengeboran eksplorasi di prospek Hamiding sebagai bagian dari ekspansi jangka panjang menuju target kapasitas energi terbarukan 2,3 GW pada 2032. CEO Hendra menegaskan fokus perusahaan untuk terus mempercepat ekspansi kapasitas dan mempertahankan posisi kepemimpinan dalam transisi energi terbarukan di Indonesia.





