PT Nusantara Sejahtera Raya (CNMA) atau Cinema XXI mencatat pendapatan sebesar Rp 929,2 miliar selama kuartal pertama tahun 2025, mengalami penurunan sebesar 28,70 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan ini terutama berasal dari penjualan tiket bioskop sebesar Rp 582,23 miliar, yang turun dari Rp 825,81 miliar pada tahun sebelumnya. Di samping itu, pendapatan dari makanan dan minuman juga mengalami penurunan menjadi Rp 308,36 miliar dari sebelumnya Rp 429,66 miliar. Meskipun demikian, pendapatan dari iklan mengalami kenaikan menjadi Rp 12,95 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, meskipun pendapatan turun, CNMA mencatat rugi usaha sebesar Rp 71,12 miliar pada kuartal pertama 2025 dibanding laba usaha sebesar Rp 201,17 miliar pada tahun sebelumnya. Rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 69,42 miliar, berbeda dengan laba sebelumnya sebesar Rp 141,56 miliar. Total ekuitas Perseroan mencapai Rp 4,15 triliun, dengan aset mencapai Rp 6,79 triliun dan liabilitas sebesar Rp 2,64 triliun per 31 Maret 2025. Selain itu, CNMA memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 1,78 triliun hingga akhir Maret 2025.
Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman mengungkapkan bahwa faktor musiman dan momen tertentu seperti bulan Ramadhan mempengaruhi kunjungan penonton dan dinamika industri bioskop. Pada bulan Maret, yang merupakan bulan ketiga dalam kuartal pertama 2025, menjadi momen khusus yang memengaruhi performa bisnis mereka.





