Perayaan Deepawali, atau yang juga dikenal dengan Diwali, adalah festival cahaya yang dirayakan setiap tahun oleh umat Hindu, Sikh, Jain, dan Buddha di seluruh dunia. Festival ini memiliki makna kemenangan atas kegelapan, sebagaimana terlihat dari nama Deepawali yang berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “lampu tanah liat” dan “barisan”. Selama perayaan ini, umat Hindu biasanya menyalakan lampu-lampu di wadah tanah liat dan menghias lantai dengan desain dari pasir berwarna atau kelopak bunga.
Diwali juga dianggap sebagai awal tahun baru oleh sebagian orang karena dihitung berdasarkan kalender lunar Hindu, jatuh sebelum munculnya bulan baru antara bulan Asvina dan Kartika. Sejarah Diwali berbeda-beda tergantung pada keyakinan umat yang merayakannya. Namun, secara umum, Diwali merayakan kemenangan dari kejahatan yang terjadi sekitar 2.500 tahun yang lalu.
Perayaan Diwali memiliki berbagai versi dalam sejarah Hindu, baik di India Utara, India Selatan, maupun India Barat. Pada dasarnya, Diwali dilaksanakan untuk mengenang kemenangan para Dewa Hindu dari kejahatan yang dialami. Selain itu, festival ini juga menjadi perayaan Dewi Lakshmi, dewi kekayaan dan keberuntungan dalam agama Hindu.
Bentuk perayaan Diwali juga beragam di setiap daerah, tetapi umumnya melibatkan membersihkan rumah, menghias dengan lampu tanah liat, dan berkumpul bersama keluarga. Perayaan itu sendiri berlangsung selama lima hari, dengan puncaknya terjadi pada hari ketiga di mana ritual kehormatan kepada Dewi Lakshmi dilakukan di kuil dan pesta kembang api diadakan bersama keluarga.
Diwali juga menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan keluarga, berbagi kebahagiaan, dan merayakan kemenangan atas kegelapan. Selain di India, perayaan Diwali juga dirayakan di berbagai negara lain seperti Sri Lanka, Indonesia, Singapura, Nepal, dan Malaysia.}}],
© ANTARA 2025





