Suhu Panas Mendorong Konsumsi Gula: Mitos atau Fakta?

by -34 Views

Penelitian terbaru mengungkapkan adanya hubungan antara peningkatan suhu yang disebabkan oleh perubahan iklim dengan kecenderungan masyarakat untuk mengonsumsi gula tambahan. Hasil studi yang dimuat dalam jurnal Nature Climate Change menunjukkan bahwa hari-hari yang lebih panas dapat mendorong orang untuk memilih minuman manis seperti soda, jus, atau es krim sebagai cara untuk menyegarkan diri.

Peneliti dari Universitas Southampton, Duo Chan, menyatakan bahwa lingkungan tempat tinggal seseorang dapat memengaruhi pola makan dan asupan makanan, dan perubahan iklim turut berperan dalam hal ini. Tim peneliti dari Inggris dan Amerika Serikat menganalisis data pembelian makanan rumah tangga di AS dari tahun 2004 hingga 2019 untuk memahami bagaimana suhu dan iklim memengaruhi konsumsi gula tambahan.

Studi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan suhu 1 °C dalam rentang 12-30 °C dapat meningkatkan konsumsi gula tambahan hingga 0,7 gram per hari. Peningkatan konsumsi gula ini lebih cenderung terjadi di kalangan masyarakat dengan pendapatan dan pendidikan rendah. Penulis utama penelitian, Pan He dari Universitas Cardiff, mengungkapkan bahwa dalam skenario pemanasan global yang semakin parah, kelompok rentan mungkin mengonsumsi hingga 5 gram gula tambahan setiap hari pada akhir abad ini.

Meskipun American Heart Association merekomendasikan batas konsumsi gula tambahan, penelitian menunjukkan bahwa lonjakan konsumsi melambat atau bahkan berhenti saat suhu mencapai di atas 30 °C. Hal ini mungkin karena orang mulai mengubah pola asupan makanan mereka untuk beradaptasi dengan cuaca panas. Meski demikian, konsumsi gula tambahan di seluruh dunia terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir, yang menjadi faktor penyebab berbagai masalah kesehatan serius seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Source link