Perdagangan saham pada tanggal 30 Juni – 4 Juli 2025 menunjukkan penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG). Penurunan ini disebabkan oleh sentimen dalam negeri serta aksi jual saham oleh investor asing. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan IHSG melemah 0,47% ke level 6.865,19, lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang turun 0,14% ke posisi 6.987,40. Kapitalisasi pasar BEI juga mengalami penurunan sebesar 0,23% menjadi Rp 12.070 triliun dari Rp 12.098 triliun pekan sebelumnya.
Menurut Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, penurunan IHSG dipengaruhi oleh tekanan jual yang dominan. Investor asing menjual saham sebesar Rp 2,77 triliun selama pekan tersebut. Sentimen baik internal maupun eksternal turut mempengaruhi IHSG, seperti data PMI Manufaktur Indonesia yang masih menunjukkan kontraksi selama tiga bulan berturut-turut, inflasi yang cenderung naik, dan neraca dagang yang masih surplus. Selain itu, data pekerjaan Amerika Serikat yang positif, aliran dana investor asing keluar, serta masa jeda tarif impor yang akan berakhir juga menjadi faktor yang diperhatikan oleh investor.
Volume transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 12,18% menjadi 19,44 miliar saham dari 22,13 miliar saham sebelumnya, sementara frekuensi transaksi harian turun 12,24% menjadi 1,05 juta kali transaksi dari 1,19 juta kali transaksi. Rata-rata nilai transaksi harian BEI juga menurun sebesar 21% menjadi Rp 10,39 triliun dari Rp 13,15 triliun pekan sebelumnya.
