7 Update Perang Dagang AS: Kebijakan Trump yang Melunak

by -18 Views

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan keputusan besar dalam pendekatan perdagangan global negaranya dengan mengabaikan rencana sebelumnya untuk membuat ratusan kesepakatan dagang bilateral. Mulai Jumat, Washington akan mengirimkan surat resmi kepada mitra dagangnya untuk memberi tahu mereka tentang tarif impor baru yang akan dikenakan saat barang mereka masuk ke pasar AS. Trump menekankan kompleksitas dalam membuat banyak kesepakatan dagang bilateral dan menyatakan bahwa mereka akan mengirim surat ke 10 negara sekaligus dengan tarif impor berkisar 20% hingga 30%. Langkah ini adalah penyimpangan dari janji sebelumnya untuk menyusun hingga 90 perjanjian dagang dalam 90 hari.

Sebagai update terkait perang dagang Trump, AS mulai melonggarkan pembatasan ekspor ke China, termasuk untuk perangkat lunak desain chip dan etana. Ini menandai pelonggaran ketegangan dagang antara kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia setelah kesepakatan awal pada Mei. Presiden Trump juga mengumumkan kesepakatan dagang dengan Vietnam, dengan tarif impor sebesar 20%. Namun, barang Vietnam yang rerouting dari negara lain akan dikenakan tarif lebih tinggi. Selain itu, pembicaraan dagang dengan Jepang memburuk dan Trump menyebut akan menaikkan tarif hingga 30% atau lebih. Uni Eropa mempertimbangkan tarif universal 10% untuk sebagian besar ekspornya ke AS, tetapi meminta pengecualian untuk beberapa produk.

Kanada membatalkan pajak layanan digital yang ditujukan pada perusahaan teknologi AS, membuka jalan untuk melanjutkan pembicaraan dagang dengan AS. Perjalanan pembicaraan Uni Eropa dengan AS terpengaruh oleh tekanan perusahaan Eropa seperti Mercedes-Benz Group AG dan LVMH yang ingin menjaga hubungan dagang dengan AS. Menteri Keuangan AS memperingatkan bahwa sekitar 100 negara berisiko dikenakan tarif timbal balik 10% jika tidak mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum tenggat waktu 9 Juli. Keputusan perpanjangan tenggat waktu sepenuhnya di tangan Presiden Trump, sementara tarif baru akan diberlakukan bagi negara yang belum memiliki perjanjian dagang dengan AS.

Source link