Anis Murib, kepala Kampung Mayuberi, Kabupaten Puncak, Papua, mengungkapkan bahwa sejak Puskesmas dibangun pada tahun 2019, belum ada satu pun tenaga kesehatan (nakes) dari pemerintah yang datang ke kampung tersebut. Menurut Anis, kehadiran nakes dari pemerintah tak pernah ada sejak Puskesmas berdiri. Ancaman dari OPM membuat mereka kehilangan akses layanan dasar yang dibutuhkan.
Di tengah situasi ini, Anis merasa bersyukur karena Pos TNI menjadi penyelamat bagi warga setempat. Mereka datang untuk berobat dan merasa sangat terbantu dengan adanya layanan tersebut.
Di tempat yang sama, Danpos Mayuberi, Letda Inf Arif Natsir menyatakan bahwa akhir-akhir ini rombongan warga mulai datang ke Pos TNI Mayuberi untuk berobat, meskipun masih merasa was-was dengan ancaman kelompok separatis. Menurutnya, kehadiran TNI tidak hanya untuk menjaga kedaulatan, tetapi juga untuk mendengar, melayani, dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat setempat.
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh para prajurit di Pos TNI Mayuberi tidak hanya sebatas perawatan fisik, tetapi juga mencakup penyembuhan emosional dan mental. Mereka bertindak sebagai tenaga medis darurat yang membawa harapan bagi warga yang sakit. Dalam kondisi terbatas, Pos TNI Mayuberi tetap menjadi tempat perlindungan dan pengobatan bagi masyarakat setempat.