Kekerasan Israel di Gaza: Puluhan Warga Dilaporkan Tewas

by -23 Views

Serangan udara Israel di Jalur Gaza kembali menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk mereka yang sedang mengantre bantuan makanan, di tengah krisis kemanusiaan yang makin memburuk. Kekerasan ini terjadi sejak Minggu dan telah menewaskan sedikitnya 68 orang. Sebanyak 47 korban jiwa tercatat di Gaza City dan wilayah utara Gaza, termasuk lima orang yang tewas saat mendekati pusat distribusi bantuan makanan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF) di utara Rafah. GHF merupakan lembaga bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat, namun telah menjadi sorotan karena lokasi distribusinya sering kali menjadi titik tembak militer Israel.

Menurut laporan Kantor Media Pemerintah Gaza, sejak GHF mulai mengelola pengiriman bantuan terbatas pada akhir Mei, lebih dari 580 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.000 terluka saat mendekati pusat-pusat distribusi tersebut. Surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan bahwa tentara Israel menerima perintah untuk menembaki kerumunan warga sipil tak bersenjata yang mencoba mengakses bantuan, dalam upaya “menghalau” mereka. Pengacara hak asasi manusia internasional, Geoffrey Nice, menyebut praktik ini “tidak bisa dijelaskan” dan menganggapnya sebagai tindakan yang tidak masuk akal.

Serangan Israel menyasar berbagai wilayah sejak fajar dan menewaskan dua anak dalam serangan terhadap rumah tinggal di kawasan Zeitoun, Gaza City. Di wilayah pesisir al-Mawasi, sebuah tenda darurat juga diserang, menewaskan lima orang. Ada laporan penggunaan bahan peledak jebakan untuk menghancurkan seluruh lingkungan pemukiman di Khan Younis, di mana tentara Israel mengklaim tengah memburu batalion Hamas.

Situasi kemanusiaan di Gaza semakin mengerikan dengan kekurangan persediaan nutrisi yang mengakibatkan meningkatnya kasus kematian bayi akibat kekurangan gizi. Relawan perawat asal Australia melaporkan bahwa banyak ibu tidak bisa menyusui anak mereka karena tidak tersedianya susu formula. Selain itu, luka-luka sulit sembuh karena malnutrisi dan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan. Anak-anak Gaza terpaksa mengais tempat sampah untuk mencari makanan, sementara kondisi kesehatan mereka semakin memburuk akibat perang yang terus berlanjut.

Source link