Penyegaran Pasar Baterai EV: Jepang dan AS Tertarik

by -21 Views

Presiden RI, Prabowo Subianto, resmi meresmikan groundbreaking proyek ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi terbesar di Asia. Proyek ini berlokasi di Artha Industrial Hill (AIH) & Karawang New Industry City (KNIC), Karawang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi hingga 15 GWh/tahun yang direncanakan akan beroperasi penuh pada tahun 2028. PT Indonesia Battery Corporation (IBC) akan memproduksi sel baterai yang sebagian diekspor ke negara seperti Jepang, India, China, dan Amerika Serikat (AS). Meski destinasi ekspor belum dipastikan, diperkirakan bahwa 30% dari total produksi sel baterai akan di ekspor, sementara sisanya akan dipasok untuk pasar domestik.

Selain itu, proyek ini melibatkan PT Aneka Tambang (Antam), PT Indonesia Battery Corporation (IBC), dan perusahaan asal China, Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL). Total investasi proyek ini mencapai US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 96,04 triliun. Terdapat enam usaha patungan dari hulu hingga hilir, dengan proyek pertambangan nikel, fasilitas smelter, produksi material baterai, dan fasilitas daur ulang baterai. Proyek hulu berfokus pada produksi nikel sementara proyek hilir mencakup produksi sel baterai dan daur ulang baterai. Dengan proyek ini, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan industri baterai EV sesuai dengan tuntutan pasar global.

Source link