Sebuah tragedi melanda kota Graz, Austria, saat seorang mantan siswa menewaskan 10 orang dan kemudian mengakhiri hidupnya dalam penembakan massal di sebuah sekolah menengah atas. Peristiwa ini diakui sebagai penembakan sekolah paling mengerikan dalam sejarah modern Austria, yang menyebabkan kesedihan nasional dan memicu penyelidikan mendalam terkait motif pelaku.
Menteri Dalam Negeri Austria, Gerhard Karner, mengonfirmasi bahwa dari korban tewas, enam perempuan dan tiga laki-laki telah meninggal, tanpa rincian usia mereka. Rumah Sakit Graz menyampaikan kematian korban kesepuluh. Selain itu, sejumlah orang lain menderita luka-luka meskipun informasi lebih lanjut mengenai kondisi mereka belum tersedia. Mayoritas korban dilaporkan adalah murid dari sekolah tersebut.
Pelaku penembakan diidentifikasi sebagai pria Austria berusia 21 tahun, yang ditemukan tewas di kamar mandi sekolah. Polisi mencatat bahwa pelaku beraksi sendirian ketika menyusup ke sekolah dengan membawa dua senjata api dan menyerang para murid.
Direktur Jenderal Keamanan Publik Austria, Franz Ruf, mengungkapkan bahwa para korban ditemukan di dalam maupun di luar gedung sekolah, tersebar di beberapa lantai. Pelaku membawa senapan dan pistol, yang semuanya ditemukan di lokasi kejadian. Kanselir Austria, Christian Stocker, menggambarkan insiden ini sebagai kejadian tragis yang melanda negara mereka.
Respons internasional terhadap tragedi ini juga merespon dengan belasungkawa. Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menyatakan rasa kagetnya atas peristiwa tersebut dan memberikan dukacita kepada penduduk Austria. Kasus penembakan massal ini mengingatkan pada tragedi-tragedi sebelumnya di Austria, yang pernah menjadi sorotan dunia atas insiden serupa. Austria, sebagai negara dengan tingkat kepemilikan senjata yang tinggi di Eropa, sedang bersiap menghadapi krisis ini dengan kepala tegak dan hati penuh duka.