PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah mengumumkan rencana pendistribusian dividen tunai sebesar USD 271,5 juta atau setara dengan Rp182,08 per saham. Dividen ini bersumber dari 80% laba bersih tahun buku 2024. Diperkirakan dividend yield mencapai 10%, menjadikan PGAS sebagai salah satu emiten energi dengan imbal hasil tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pembayaran dividen dijadwalkan paling lambat 2 Juli 2025, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 28 Mei lalu.
Kinerja PGN selama tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan positif dengan pendapatan mencapai USD 3,8 miliar, didorong oleh perkembangan segmen bisnis dan optimalisasi keuangan. Laba operasi mencapai USD 522,7 juta, sementara laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk mencapai USD 339,4 juta.
Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, menyatakan bahwa pembagian dividen ini sebagai hasil dari kekuatan operasional PGN serta pengelolaan keuangan yang disiplin. Bagian dari laba bersih juga dialokasikan untuk mendukung pengembangan bisnis dan kelangsungan operasional PGN.
Dalam hal struktur keuangan, rasio utang terhadap ekuitas (DER) turun menjadi 0,30 pada akhir 2024, menandakan perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. PGN juga berhasil menjaga profil utangnya tetap stabil, dengan mayoritas berupa bunga tetap, sehingga mengurangi risiko dari fluktuasi suku bunga global.
Selama beberapa tahun terakhir, PGN terus menunjukkan tren kenaikan dividen baik dari segi payout ratio, yield, maupun nominal dividen per saham. Ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham.