Saham GIAA Melesat: Analisis dan Proyeksi Harga

by -12 Views

Danantara siap untuk menyalurkan investasi jumbo senilai 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 81 triliun hingga akhir tahun 2025. Arief Budiman, Managing Director Finance BPI Danantara, menyatakan bahwa dana tersebut akan berasal dari target penerimaan dividen BUMN sebesar Rp 120 triliun selama tahun 2025. Investasi tersebut akan difokuskan pada delapan sektor strategis yang dianggap berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Sektor prioritas untuk investasi oleh Danantara mencakup hilirisasi mineral, energi baru terbarukan, infrastruktur digital, layanan kesehatan, jasa keuangan, utilitas infrastruktur, kawasan industri, serta pangan dan pertanian. Keputusan untuk memilih sektor-sektor tersebut didasarkan pada pertimbangan peluang imbal hasil (return) dan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi. Selain menggunakan realokasi dividen, Danantara juga membuka peluang co-investment dari mitra dalam dan luar negeri.

Berita mengenai rencana investasi besar ini disertai dengan kabar tentang rencana Danantara untuk menyuntikkan modal senilai USD 500 juta atau sekitar Rp 8,1 triliun ke maskapai pelat merah Garuda Indonesia (GIAA). Investasi ini direncanakan dilakukan dalam dua tahap, dengan tahap awal diharapkan selesai pada Juni atau Juli 2025. Jika terlaksana, ini akan menjadi investasi perdana oleh Danantara sejak pendiriannya awal tahun ini.

Rumor mengenai suntikan dana dari Danantara telah memberikan sentimen positif bagi saham GIAA, dengan harga sahamnya menguat 5,08% pada Rabu (4/6) dan 72% sejak rumor tersebut pertama kali muncul pada 16 Mei 2025, menurut Tim Riset Stockbit Sekuritas pada Kamis (5/6/2025). Pada perdagangan Kamis, 5 Juni 2025, saham GIAA naik 4,48% menjadi 65 pada penutupan sesi I. Dalam satu minggu, saham GIAA naik 12,07% dan naik 80,56% sejak 15 Mei 2025. Sejak awal tahun, saham GIAA telah naik 18,18%.

Source link