Indonesia, dengan fundamental fiskal yang kuat dan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang stabil, menjadi pilihan menarik bagi investor asing di tengah ketidakpastian di negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini terutama disebabkan oleh likuiditas yang rendah di negara maju dan kondisi yang menguntungkan bagi aset emerging market. Pemerintah Indonesia diharapkan akan menerbitkan obligasi dalam Renminbi (CNH) pada kuartal ketiga tahun 2025. Dengan likuiditas melimpah di China dan rendahnya yield obligasi 10 tahun di sekitar 1,6%, hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menciptakan peluang pembiayaan murah. Potensi yield obligasi Indonesia dalam Renminbi diprediksi bisa turun hingga 3%, membuatnya lebih menarik bagi investor. Peluang ini semakin terbuka dengan permintaan yang meningkat untuk instrumen dalam mata uang selain dolar dan pasokan yang terbatas. Antisipasi terhadap pergerakan pasar ini disambut baik oleh para pelaku ekonomi dan investor, termasuk Fakhrul yang menyampaikan bahwa keterlibatan pemerintah Indonesia di pasar CNH akan berdampak positif pada yield obligasi Indonesia.
Investasi Obligasi Indonesia: Tembus 6% Sebagai Saat Tepat?
