Perang Tarif Merugikan Pengusaha Amerika Lebih dari Rp 500 T

by -35 Views

Sebanyak 32 perusahaan Amerika Serikat (AS) telah melaporkan kerugian akumulasi hingga US$34 miliar atau sekitar Rp553,99 triliun karena penjualan yang hilang dan biaya yang meningkat. Kerugian ini diprediksi akan terus bertambah seiring dengan ketidakpastian mengenai tarif baru yang diberlakukan AS dan sulitnya keputusan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan besar AS. Beberapa perusahaan seperti Apple, Ford, Porsche, dan Sony telah mengurangi perkiraan laba mereka karena kebijakan perdagangan yang tidak menentu dari pemerintahan Trump membuat sulit untuk menghitung biaya secara akurat. Para ekonom dan ahli strategi memperkirakan bahwa perusahaan akan mencari cara untuk memperkuat rantai pasokan, memindahkan produksi ke negara yang lebih menguntungkan, dan fokus pada pasar baru, meskipun hal ini juga akan meningkatkan biaya. Presiden AS, Donald Trump, percaya bahwa tarif baru yang diberlakukan akan membantu mengurangi defisit perdagangan AS dan mendorong perusahaan untuk memindahkan operasi ke AS. Meskipun begitu, dampak dari perang tarif ini diprediksi akan melemahkan pengeluaran konsumen dan bisnis serta menimbulkan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi. Jika kondisi ini terus berlanjut, biaya yang harus ditanggung perusahaan kemungkinan akan jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sehingga dapat berdampak negatif bagi perekonomian AS.

Source link