TNI Angkatan Laut telah mengirimkan empat kapal perang (KRI) untuk melakukan patroli di wilayah Laut Natuna Utara pada Sabtu (10/5). Menurut Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I, Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan, keempat kapal perang tersebut opersional Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I. Meningkatnya aktivitas kapal nelayan asing di Laut Natuna Utara telah memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat. Kapal-kapal perang yang dikirim untuk patroli di wilayah tersebut meliputi KRI Untung Suropati-372, KRI Teuku Umar-385, KRI Sultan Nuku-373, dan KRI Silea-858. Patroli ini bertujuan untuk menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia serta melindungi aktivitas nelayan lokal dari potensi ancaman yang berasal dari kapal asing.
Organisasi Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) melaporkan penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh kapal ikan Vietnam di Laut Natuna Utara meningkat secara signifikan pada periode tertentu setiap tahun. Hal ini menunjukkan tingginya kerentanan terhadap kapal-kapal asing yang melakukan kegiatan ilegal di perairan Indonesia. IOJI juga mencatat adanya intrusi 74 kapal ikan Vietnam di Laut Natuna Utara pada 11 April 2025, menunjukkan peningkatan keberanian kapal tersebut dalam mendekati pulau terluar Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menginformasikan potensi kerugian negara dari aktivitas penangkapan ikan ilegal oleh kapal ikan Vietnam di Laut Natuna Utara pada bulan April 2025 mencapai angka yang sangat tinggi. Dengan hal ini, upaya pengawasan dan penindakan terhadap kapal-kapal asing yang melakukan pelanggaran di wilayah Indonesia menjadi semakin penting untuk melindungi sumber daya laut negara dan keberlangsungan aktivitas nelayan lokal. Semua langkah ini diambil sebagai strategi dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia dan melindungi kepentingan negara dari ancaman kapal asing yang merugikan.
