Penggunaan rokok elektrik atau vape semakin meluas, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Banyak yang percaya bahwa vape lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional. Namun, anggapan ini dapat menyesatkan karena cairan dalam vape mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan penggunanya. Cairan tersebut terdiri dari zat kimia berbahaya seperti nikotin, senyawa organik mudah menguap, gliserin, bahan perasa buatan, senyawa karbon berbahaya, logam berat, dan zat kimia herbisida. Uap dari cairan ini berisi partikel halus yang dapat membahayakan kesehatan paru-paru.
Kandungan berbahaya dalam liquid vape mencakup nikotin, yang dapat mengganggu perkembangan otak remaja dan meningkatkan risiko kecanduan. Selain itu, terdapat Volatile Organic Compounds (VOC) seperti propilen glikol yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gliserin nabati juga dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan. Bahan perasa buatan dalam vape terkait dengan penyakit serius seperti bronchiolitis obliterans. Vape juga mengandung senyawa karbon berbahaya dan logam berat yang dapat meningkatkan risiko kanker dan merusak organ tubuh.
Penggunaan vape dapat meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular dan menurunkan fungsi paru-paru. Remaja yang menggunakan vape lebih rentan untuk beralih ke rokok konvensional, meningkatkan risiko kecanduan ganda. Kualitas produk vape yang tidak terstandar dan regulasi yang masih longgar juga menimbulkan risiko paparan bahan berbahaya. Untuk mengurangi risiko kesehatan, disarankan agar masyarakat tidak meremehkan bahaya vape dan meningkatkan edukasi tentang bahayanya.
Berbagai metode berhenti merokok yang aman seperti terapi pengganti nikotin disarankan bagi pengguna yang ingin berhenti. Memilih untuk berhenti merokok dan tidak menggunakan vape dianggap sebagai keputusan terbaik untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar, terlebih karena produk tersebut belum terbukti aman dalam jangka panjang. Penambahan informasi dan edukasi publik, terutama pada generasi muda, menjadi langkah penting dalam mengatasi ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh penggunaan vape.