Pada periode perdagangan 5-9 Mei 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan yang didorong oleh sejumlah sentimen baik dari dalam maupun luar negeri. Data yang dihimpun dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa IHSG naik sebesar 0,25% ke level 6.832,80. Sementara itu, kapitalisasi pasar BEI juga mengalami kenaikan sebesar 0,29% menjadi Rp 11.865 triliun.
Menurut analis dari PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, kenaikan IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, kondisi geopolitik yang sedang memanas antara India-Pakistan meskipun terdapat gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Kedua, kebijakan suku bunga acuan yang dipertahankan oleh the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS yang terus memantau perkembangan ekonomi negara tersebut. Selain itu, perang dagang antara AS dan China juga sudah mulai mereda.
Selain itu, harga komoditas dunia seperti minyak mentah dan emas yang menguat juga memberikan dampak positif bagi perusahaan yang terdaftar di IHSG. Investor juga melakukan aksi ambil untung setelah IHSG mengalami penguatan sejak April 2025. Penyebab lain dari kenaikan IHSG adalah peningkatan frekuensi transaksi harian yang meningkat sebesar 6,63% menjadi 1,29 juta kali transaksi dibandingkan pekan sebelumnya. Nilai transaksi harian di BEI juga meningkat sebesar 14,77% menjadi Rp 13,33 triliun, serta volume transaksi harian yang naik 17,49% menjadi 24,52 miliar saham.
