PT Matahari Department Store, atau yang dikenal dengan Matahari, dikabarkan akan menutup beberapa gerainya karena kinerja yang tidak menguntungkan. Solihin, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), mengungkapkan bahwa perusahaan akan menutup gerai yang tidak memberikan keuntungan setelah dilakukan evaluasi. Fokus perusahaan akan dialihkan kepada gerai yang menguntungkan, sementara gerai yang tidak menguntungkan akan ditutup dan bisa dibuka kembali di lokasi lain.
Solihin juga menyebutkan bahwa selain Matahari, beberapa ritel lain seperti Lulu Hypermarket dan GS Supermarket juga telah menutup gerai yang tidak menguntungkan. Menurutnya, dalam bisnis ritel ditemukan gerai-gerai yang kurang menguntungkan sehingga lebih baik ditutup untuk fokus kepada gerai yang lebih menguntungkan. Menanggapi kondisi ekonomi yang kurang baik, Solihin menyebut bahwa kondisi daya beli masyarakat yang menurun turut mempengaruhi kinerja ritel.
Pola belanja masyarakat juga mengalami perubahan seiring dengan menurunnya daya beli masyarakat. Masyarakat cenderung memilih produk yang lebih murah daripada setia pada satu merek. Solihin menilai bahwa loyalitas konsumen terhadap merek sudah berkurang, dan konsumen lebih memilih produk yang terjangkau secara finansial. Peritel melihat peluang dari perubahan pola belanja ini untuk menyediakan produk dengan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen.