Puisi bukan sekedar kumpulan kata indah, melainkan ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan bermakna. Sebagai bentuk karya sastra, puisi menyatukan emosi, imajinasi, pikiran, dan keterampilan berbahasa dalam penyusunan kata-kata. Saat menulis puisi, penulis perlu memahami unsur dan struktur yang menjadi dasar puisi. Puisi umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama yang mengikat aturan tertentu dan puisi baru yang lebih bebas dalam bentuk dan gaya.
Untuk menciptakan puisi yang baik, penulis perlu memperhatikan unsur intrinsik dan ekstrinsik, serta struktur batin dan fisik dari puisi. Unsur intrinsik mencakup diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema, sedangkan unsur ekstrinsik melibatkan aspek historis, psikologis, filsafat, dan religius. Struktur batin puisi mencakup tema, rasa, nada, dan tujuan, sementara struktur fisik terdiri dari hal-hal yang sama dengan unsur intrinsik.
Untuk menulis puisi sesuai kaidah Bahasa Indonesia, terdapat tahapan yang harus diikuti. Pertama, pilih tema puisi yang menarik dan relevan, lalu kumpulkan ide dan imajinasi yang berkaitan dengan tema tersebut. Tentukan gaya bahasa puisi, pilih diksi yang sesuai dengan tema, susun rima dan irama, dan atur tipografi puisi agar memiliki estetika yang baik. Terakhir, susun seluruh isi puisi dengan baik, lalu revisi dan baca ulang untuk memastikan makna yang disampaikan sesuai.
Untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi, disarankan untuk membaca karya-karya penyair ternama, rutin menulis puisi, mengikuti pelatihan menulis puisi, dan berbagi karya dengan orang lain untuk mendapatkan masukan. Dengan begitu, kemampuan dalam menulis puisi dapat terus berkembang. Tidak hanya sebagai karya sastra, puisi juga merupakan ungkapan diri yang memiliki nilai estetika dan keindahan tersendiri.
