Pada kuartal I 2024, Antam melaporkan laba bersih sebesar Rp2,32 triliun, meningkat drastis sebesar 1.003% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, EBITDA Antam juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 518% menjadi Rp3,26 triliun dari Rp527,61 miliar pada kuartal I 2024. Hal ini menunjukkan efisiensi biaya dan peningkatan fundamental operasional perusahaan. Menurut Direktur Utama ANTAM, Nicolas D. Kanter, pertumbuhan tersebut merupakan hasil dari strategi pemasaran inovatif, pengendalian biaya, dan adaptasi cepat terhadap kondisi pasar global.
Penjualan bersih Antam pada kuartal I 2025 mencapai Rp26,15 triliun, melonjak 203% dari Rp8,62 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan emas menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan, mencapai Rp21,61 triliun atau 83% dari total pendapatan dengan kenaikan 182% dari kuartal I 2024. Hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan global terhadap emas serta peluncuran aplikasi digital “ANTAM Logam Mulia” yang mempermudah akses konsumen dalam bertransaksi emas fisik dengan aman dan praktis.
Volume penjualan emas Antam meningkat 93% menjadi 13.739 kg, sementara produksi emas tumbuh 39% menjadi 230 kg. Strategi distribusi digital serta kondisi geoekonomi global turut menjadi faktor utama peningkatan hasil tersebut. Antam terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dan sukses menghadapi tantangan pasar global saat ini.