Rencana penutupan Stasiun Karet oleh PT KAI (Persero) tampaknya masih belum ada perkembangan baru. EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan tepatnya Stasiun Karet akan ditutup. Progres perbaikan fasilitas integrasi antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City atau Stasiun Sudirman Baru masih sesuai dengan rencana awal. Meskipun demikian, mengenai target penutupan, Raden mengatakan bahwa belum dapat dipastikan dan perlu dibahas kembali dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
Sebelumnya, Stasiun Karet yang berada di antara Stasiun BNI City dan Stasiun Tanah Abang direncanakan ditutup pada bulan April lalu. Namun, hingga saat ini, Stasiun Karet masih tetap melayani pelanggan. Proses perbaikan Stasiun BNI City dengan menambah pintu masuk baru masih terus berlangsung. Alasan penutupan Stasiun Karet adalah karena jaraknya yang dekat dengan Stasiun BNI City, membuatnya dinilai tidak efektif dan juga demi keselamatan penumpang.
KAI Commuter dan KAI sedang melakukan pembahasan untuk mengintegrasikan operasional antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City. Menurut riset dan pengamatan faktual, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City. Keberadaan Stasiun Karet dianggap tidak layak karena kapasitas ruang tunggu yang tidak mencukupi untuk jumlah penumpang yang masuk ke stasiun tersebut. Selain itu, akses menuju pintu masuk Stasiun Karet juga dianggap rentan memicu kemacetan karena dekat dengan perlintasan.
Dalam hal ini, penutupan Stasiun Karet diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perjalanan kereta dan keselamatan penumpang. KAI sedang mengkaji solusi terbaik agar penumpang tetap dapat diarahkan ke Stasiun yang lebih sesuai dengan layanan yang disediakan. Saat ini, penjadwalan target penutupan masih belum diputuskan dan perlu koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait.