Penjualan Maserati mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan penjualan menyusut hingga 57 persen pada tahun lalu. Bahkan, tahun 2025 tidak menunjukkan pemulihan yang signifikan, dengan penjualan merosot 48 persen hanya dalam tiga bulan pertama tahun tersebut. Situasi semakin terguncang dengan rencana tarif baru dari pemerintahan Trump yang dapat berdampak buruk terhadap perusahaan ini.
Stellantis, sebagai perusahaan induk dari Maserati, telah melakukan langkah berani dengan menyewa perusahaan konsultan McKinsey & Company untuk mengevaluasi situasi yang sedang dihadapi oleh merek mewah Italia ini. Meskipun tantangan besar dihadapi oleh Maserati, Stellantis tetap menegaskan komitmen mereka terhadap merek ini dan pasar Italia secara keseluruhan.
Santo Ficili, bos baru Maserati, menekankan pentingnya pasar Amerika Serikat bagi perusahaan ini meskipun tantangan yang dihadapi dalam hal tarif dan preferensi pembeli. Keputusan untuk membatalkan rencana mobil listrik MC20 juga dipengaruhi oleh hasil studi pasar yang menunjukkan minat yang rendah terhadap kendaraan listrik pada segmen pasar tertentu.
Masalah utama yang dihadapi oleh Maserati dipandang bukanlah dari sisi produk, melainkan dari pemasaran dan positioning merek. Namun, dengan rencana langkah strategis dari Stellantis dan komitmen mereka untuk mempertahankan 14 merek termasuk Maserati, ada harapan bahwa merek ini akan pulih dari kondisi sulitnya. Proses pencarian CEO baru juga sedang berlangsung, dengan pengumuman diharapkan segera.