Ekonom RI Sebut Trump Capers, Cuekin Saja

by -11 Views

Di tengah ketegangan geopolitik global yang melibatkan Amerika Serikat (AS), Indonesia diminta untuk tetap tenang dan tidak tergesa-gesa dalam merespons. Hal ini disampaikan oleh Senior Fellow Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Rizal Sukma, dalam sebuah panel diskusi di Hotel Sahid, Jakarta. Menurutnya, AS sedang mencari perhatian karena merasa terancam oleh China dan posisinya yang terus menurun. Oleh karena itu, sikap terbaik untuk menanggapi hal ini adalah dengan tidak memberikan perhatian berlebihan, melainkan terus maju dan mengkonsolidasikan hal-hal yang dapat dikonsolidasikan.

Rizal juga menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu merespons kebijakan kontroversial dari Trump dengan buru-buru minta negosiasi, karena ini hanya merupakan masalah jangka pendek yang sedang dihadapi. Ia bahkan mengkritik pendekatan teori lama seperti “madman theory” yang digunakan oleh Presiden Nixon, karena tidak lagi relevan dalam menghadapi gaya Trump yang tidak terduga.

Lebih lanjut, Rizal menyarankan agar Indonesia fokus pada tiga hal penting. Pertama, membangun ketahanan strategis, terutama di kawasan Indo-Pasifik. Kedua, menjadi pelopor multilateralisme dan memperkuat peran Indonesia sebagai pembela institusi multilateral di tengah tren unilateralisme. Dan ketiga, menguatkan ASEAN dan institusi regional untuk tetap menjadi jangkar stabilitas di kawasan.

Dalam konteks dinamika geopolitik global yang terus berubah, Indonesia diharapkan dapat mempertahankan sikap tenang dan tidak tergesa-gesa dalam merespons situasi yang berkembang. Dengan fokus pada tiga hal strategis yang disarankan oleh Rizal Sukma, Indonesia dapat memperkuat posisinya di tingkat regional dan global, serta memainkan peran yang lebih aktif dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan negara.

Source link