Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengeluarkan peringatan atas potensi penempatan senjata nuklir oleh Rusia di luar angkasa yang dapat membahayakan keamanan global. Intelijen NATO menduga bahwa Moskow tengah mempertimbangkan langkah ini, yang dapat mengakibatkan kerusakan massal terhadap satelit. Kekhawatiran ini semakin meningkat seiring retorika nuklir yang menjadi sorotan sejak invasi Ukraina oleh Rusia pada Februari 2022.
Rutte mencatat bahwa kerusakan pada satelit dapat memengaruhi komunikasi global, sistem navigasi, dan ekonomi secara katastrofik. Untuk menghadapi tantangan keamanan di luar angkasa, negara-negara anggota NATO telah berkolaborasi dalam berbagi intelijen, membentuk komando luar angkasa, dan mengembangkan teknologi satelit yang lebih canggih.
Namun, kekhawatiran semakin berkembang dengan pernyataan Komando Luar Angkasa AS tentang upaya Rusia dalam meluncurkan senjata yang dapat menyerang satelit lain di orbit rendah Bumi. Pencegahan terhadap ancaman senjata di luar angkasa menjadi prioritas, mengingat adanya persaingan China dalam hal dominasi luar angkasa.
Perlombaan senjata di luar angkasa kini bukan lagi spekulasi ilmiah belaka, tetapi menjadi realitas strategis yang mendesak perlunya tindakan internasional yang tegas melalui perjanjian baru atau mekanisme pengawasan yang lebih kuat terhadap aktivitas militer di luar angkasa.