Produk Hilirisasi Kuat dari Efek Tarif Trump

by -17 Views

Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk meningkatkan tarif impor dari Indonesia menjadi 32% telah memicu perhatian luas. Kebijakan ini berpotensi berdampak pada sektor-sektor seperti batu bara dan nikel. Namun, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke negara lain di luar AS, seperti Eropa atau Afrika.

Muhammad Ishak dari Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) berpendapat bahwa Indonesia bisa mencari pasar baru di luar AS. Diversifikasi pasar ke Eropa, Timur Tengah, atau Afrika dapat menjadi langkah strategis menghadapi tarif AS. Selain itu, pemerintah juga disarankan untuk meningkatkan hilirisasi produk nikel di dalam negeri untuk meningkatkan nilai ekspor dengan menjual produk jadi yang lebih tahan terhadap tarif.

Uni Eropa juga memberikan respons terhadap kebijakan tarif AS dengan rencana langkah balasan pertama atas impor AS senilai hingga US$ 28 miliar. Hal ini terjadi dalam konteks eskalasi perang dagang global yang membuat barang menjadi lebih mahal bagi konsumen dan berpotensi memicu resesi ekonomi global. Tarif yang dikenakan Trump juga mencakup sejumlah produk dari UE, termasuk baja, aluminium, mobil, tembaga, farmasi, dan kayu.

Dengan adanya ketegangan perdagangan ini, Indonesia diharapkan dapat mengantisipasi dampaknya dengan memperluas pasar dan menggenjot hilirisasi produk, sehingga dapat memperkuat posisi ekspornya di kancah internasional. Langkah-langkah strategis dan antisipasi yang matang diperlukan untuk menghadapi dinamika perang dagang global yang semakin kompleks.

Source link