Gencatan Senjata Rusia-Ukraina: NATO & PBB Bersuara

by -34 Views

Konflik antara Rusia dan Ukraina kembali memanas meskipun Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan gencatan senjata terkait serangan terhadap infrastruktur energi dan serangan di Laut Hitam. Kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar kesepakatan tersebut. AS telah mengumumkan adanya kesepakatan terpisah dengan Rusia dan Ukraina untuk menghentikan serangan di Laut Hitam dan terhadap fasilitas energi satu sama lain. Namun, pernyataan yang dikeluarkan oleh Moskow dan Kyiv menunjukkan bahwa kedua negara masih memiliki perbedaan tajam dalam memahami kesepakatan ini. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa pihak AS telah memberi tahu Kyiv bahwa kesepakatan ini berlaku segera setelah diumumkan.

Kremlin menegaskan bahwa kesepakatan tersebut baru akan berlaku jika bank milik negara Rusia yang terkena sanksi diizinkan kembali terhubung dengan sistem pembayaran internasional. Uni Eropa dengan cepat menolak syarat tersebut, menyatakan bahwa pencabutan sanksi tidak akan terjadi sampai Rusia menarik pasukannya dari Ukraina. Juru bicara Komisi Eropa menegaskan bahwa Eropa tidak akan menghapus sanksi sebelum Rusia menarik semua pasukan militernya. Presiden Ukraina dan pejabat senior kepresidenan Ukraina membantah klaim Rusia dan menyatakan bahwa Rusia telah menyerang fasilitas energi Ukraina sejak pernyataan Kremlin tentang berhentinya serangan sejak 18 Maret.

Uni Eropa, NATO, dan perwakilan PBB memberikan tanggapan terhadap konflik ini, di mana Uni Eropa menegaskan bahwa pencabutan sanksi hanya akan dilakukan jika Rusia mengakhiri agresinya dan menarik pasukannya. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyatakan bahwa hubungan antara Barat dan Rusia tidak akan kembali normal bahkan setelah perang Ukraina berakhir. Serangan drone Rusia terus terjadi di Ukraina, dengan kedua pihak saling serang menggunakan drone dan rudal, menyebabkan kerusakan dan ketegangan di wilayah tersebut. Masa depan gencatan senjata tetap tidak pasti, dengan kepercayaan terhadap kesepakatan ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi.

Source link