Porsche saat ini sedang mengkaji ulang rencana masa depannya, dengan fokus pada peralihan dari motor listrik ke tenaga pembakaran. Proses ini tidaklah mudah, dan tidak akan dilakukan tanpa biaya yang signifikan. Pada tanggal 6 Februari, Porsche merilis angka keuangan awal untuk tahun depan, yang memperkirakan biaya sebesar $831 juta untuk perluasan produksi dan pengembangan powertrain pembakaran dan hibrida. Selain itu, biaya untuk aktivitas baterai juga termasuk dalam angka tersebut, mengingat bahwa kendaraan hibrida memerlukan baterai khusus. Meskipun Porsche memperkirakan penurunan margin keuntungan menjadi antara 10 dan 12 persen dengan kembalinya ke tenaga pembakaran, perusahaan tersebut tetap optimis dengan perkiraan pendapatan penjualan sebesar $40-$41 miliar.
Tahun lalu, Porsche mengumumkan rencananya untuk melanjutkan produksi mesin V-8 untuk Cayenne dan Panamera setelah tahun 2030. Chief Financial Officer, Lutz Meschke, menyatakan pertimbangan perusahaan untuk menghasilkan versi hibrida atau pembakaran penuh dari kendaraan yang semula direncanakan sebagai kendaraan listrik. Peluncuran generasi 718 berikutnya yang dijadwalkan untuk akhir tahun ini juga menjadi sorotan Porsche, dengan rencana untuk mengubah mobil sport tersebut menjadi EV. Namun, pertanyaan tetap muncul apakah Porsche memiliki rencana tambahan untuk ICE sebagai alternatif.
Cayenne EV baru dilaporkan mengalami penundaan, menimbulkan keraguan terhadap debutnya pada tahun 2026. Sementara untuk Macan EV baru, versi bertenaga pembakaran kemungkinan akan hadir lebih cepat dari yang diperkirakan. Semua keputusan dan langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Porsche dalam menghadapi tren industri yang terus berkembang, untuk memastikan posisinya tetap kuat di pasar otomotif global.