PLTN sebagai Pilar Utama dalam Transisi Energi Indonesia, Kata Bappenas

by -52 Views

Bappenas Mempersiapkan Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Untuk Mendorong Transisi Energi di Indonesia

Jakarta – Rencana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) bertujuan untuk mendukung transisi energi jangka panjang di Indonesia. Pertemuan ini dilakukan dengan ORTN BRIN serta PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) pada Kamis, 6 Februari 2025.

Wakil Menteri Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard, menekankan bahwa pengembangan energi nuklir di Indonesia bukanlah hal yang mudah. “Transisi Energi ini sering disangka hal yang sederhana. Namun, kami harus memulai proses pengembangannya. Ini menjadi tanggung jawab Kementerian PPN/Bappenas untuk merancang hal ini,” ujarnya pada Senin, 10 Februari 2025.

Pemanfaatan Nuklir di Indonesia Saat Ini

Pemanfaatan nuklir di Indonesia terbatas pada sektor non-energi seperti kesehatan, pangan, dan pertanian. Namun, pemerintah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060, sehingga menganggap energi nuklir sebagai solusi utama dalam pengembangan energi bersih dengan kapasitas besar dan implementasi cepat.

Adapun dalam mengembangkan PLTN, Indonesia masih menghadapi tiga tantangan utama di antaranya:

Posisi nasional dalam pemanfaatan energi nuklir.

Kesiapan organisasi dalam membangun dan mengelola PLTN.

Pemetaan stakeholder terkait dalam pengembangan dan implementasi teknologi nuklir.

Langkah Strategis Bappenas dalam Pengembangan PLTN

Bappenas akan membentuk kelompok kerja yang difokuskan pada revisi isu kelembagaan, termasuk penyusunan rekomendasi kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pengembangan PLTN.

“Kami harus berada dalam batas perencanaan, ini momen yang penting. Tetapi kami tidak boleh terlambat, kami harus keluar dari perdebatan ini dan segera bertindak,” kata Febrian.

Ada beberapa strategi yang akan dilakukan dalam pengembangan PLTN, yaitu:

Pembentukan tim percepatan pembangunan PLTN yang mandiri.

Reformasi regulasi dan kebijakan energi nuklir untuk mendukung percepatan pembangunan PLTN.

Pembentukan badan pelaksana tenaga nuklir untuk mengelola proyek ini dengan lebih terstruktur.

Tantangan Sosial dan Politik dalam Pengembangan PLTN

Amich Alhumami, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menyadari bahwa tantangan dalam pembangunan PLTN melibatkan isu sosial dan politik, tidak hanya teknis. Perencanaan PLTN telah diperbincangkan selama 20 tahun terakhir, namun terkendala oleh berbagai faktor.

“Masalahnya ada di tingkat makro, terdapat isu politik Iptek yang harus diatasi. Dari segi kebijakan publik, rencana untuk membangun PLTN sudah ada sejak dua dekade lalu,” ujarnya.

Sumber: Bappenas Siapkan Langkah Besar: PLTN Segera Hadir Di Indonesia
Sumber: Bappenas Berencana Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir