Industri otomotif sedang menuju ke arah yang berbeda dengan kehadiran aturan emisi yang semakin ketat. Hal ini berdampak pada mesin V-12 yang menjadi spesies yang terancam punah. Aston Martin, produsen supercar terkenal, diprediksi hanya akan menjual mobil V-12 terakhirnya dalam lima tahun ke depan. Keputusan ini diambil karena persediaan mesin V-12 diproyeksikan akan habis pada akhir 2028 dan mesin gas berkapasitas besar ini diperkirakan akan mati sekitar tahun 2030.
Produsen mobil lain seperti Ferrari dan Lamborghini pun mulai mengurangi penggunaan mesin V-12. Namun, meskipun demikian, permintaan untuk mobil-mobil dengan powertrain besar seperti ini masih tinggi. Konsumen masih tertarik pada kekuatan mesin yang dihasilkan, meskipun aturan emisi yang ketat membatasi para insinyur dalam menciptakan tenaga maksimum.
Hal ini membuat V-12 menjadi topik pembahasan hangat di industri otomotif. Banyak yang menganggap bahwa kita sedang menyaksikan dorongan terakhir untuk mesin bertenaga besar ini, sebelum beralih ke teknologi yang lebih ramah lingkungan. Meskipun demikian, terdapat beberapa produsen mobil yang masih menjadikan mesin V-12 sebagai daya tarik utama dari produk-produk unggulannya.
Tentunya hal ini menjadi sebuah dilema bagi produsen mobil mewah seperti Aston Martin. Meskipun upaya untuk memenuhi aturan emisi telah dilakukan, namun akhirnya tidak banyak yang dapat dilakukan untuk merawat mesin V-12. Dengan itu, pasar otomotif sedang mengalami perubahan yang signifikan, dan para penggemar mesin besar harus mulai bersiap untuk era baru yang lebih ramah lingkungan namun tetap menawarkan performa yang memuaskan.