“Mitsubishi Memilih Tidak Bersaing dengan Honda dan Nissan”

by -28 Views

Aliansi antar produsen otomotif bukanlah hal yang jarang terjadi. Ini adalah praktik yang telah dilakukan sejak lama di mana dua atau lebih perusahaan mobil bergabung untuk menggabungkan sumber daya mereka untuk menghasilkan mobil-mobil dengan platform yang sama atau menggunakan teknologi bersama. Namun, saat ini Honda dan Nissan sedang mempertimbangkan untuk melakukan merger, yang akan melibatkan Mitsubishi sebagai salah satu pihak kunci dalam kesepakatan itu.

Mitsubishi, yang saat ini merupakan mitra dari Nissan dan telah bekerja sama dengan Honda dan Nissan dalam pengembangan mobil listrik, tampaknya masih meragukan kemungkinan untuk bergabung dalam merger antara Honda dan Nissan. Mereka lebih cenderung untuk tetap berhubungan dengan kedua perusahaan tersebut namun tetap independen. Kekhawatiran terbesar Mitsubishi bukanlah beban yang mungkin timbul dari merger itu, tetapi lebih kepada risiko suaranya akan terabaikan dalam induk perusahaan yang dikuasai oleh Honda dan Nissan.

Meskipun Nissan memiliki saham terbesar dalam Mitsubishi, perusahaan ini lebih suka tetap terlibat dalam kerjasama teknologi yang ada dengan Honda dan Nissan. Mitsubishi dijadwalkan akan mengambil keputusan akhir mengenai keterlibatannya dalam merger ini pada akhir Januari. Mereka menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan bahwa rumor tentang merger dengan Honda-Nissan belum didasarkan pada informasi resmi dari perusahaan.

Meskipun proses merger ini terkesan sebagai langkah yang logis, namun masih memunculkan ketidakpastian. Jika Mitsubishi memutuskan untuk tetap berdiri sendiri, kemungkinan akan terus fokus pada pasar khusus seperti di Asia Tenggara. Namun, jika mereka bergabung dalam merger, ini bisa membawa Mitsubishi pada jalur yang berbeda, bahkan membuka peluang bagi merek ini untuk bangkit kembali di pasar Amerika Serikat seperti pada masa kejayaan mereka di era Diamond-Star Motors.