Menteri Jokowi dari Sri Mulyani sampai Nadiem Pamitan ke DPR

by -19 Views

Daftar Isi Jakarta, CNBC Indonesia – September menjadi bulan terakhir bagi para menteri Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa menghadiri rapat kerja dengan para anggota DPR di mitra komisinya masing-masing. Sebab, pada Oktober 2024 mendatang sudah terbentuk kabinet baru, seiring akan dilantiknya Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebagai Presiden. Prabowo akan resmi dilantik sebagai Presiden 2024-2029 oleh MPR pada 20 Oktober 2024. Oleh sebab itu, menteri-menteri Jokowi mulai berpamitan dengan para anggota DPR yang menjadi mitranya kerjanya di Komisi I-XI pada rapat kerja bulan ini. Berikut ini daftarnya:

1. Suharso Pamitan ke Komisi XI Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berkesempatan untuk pamitan dengan jajaran anggota Komisi XI, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Suharso mengungkapkan bahwa dirinya tengah kurang sehat sehingga suaranya menjadi berat. Dia pun tidak dapat mengikuti rapat hingga tuntas. “Saya mesti meninggalkan rapat ini dan saya tahu ini adalah kesempatan terakhir untuk kabinet berhadapan dengan Komisi XI karena itu saya berusaha hadir pada hari ini tapi aS di atas kepala saya karena saya enggak pakai topi tadi,” ujarnya. Dalam rapat terakhir ini, dia mengucapkan terima kasih. “Selama kami menjabat di Kementerian Bappenas dan mohon maaf apabila ada hal-hal yang tidak pantas dan tidak pas yang saya sampaikan,” katanya. Suharso mengenang temuan kritikan dari BPK kepada Bappenas ketika tidak mampu melakukan cascading perencanaan dan penganggaran dalam rangka pencapaian RKP yang merujuk pada RPJMN. “Itu catatan yang mungkin besar sekali manfaatnya bagi kita semua,” ungkapnya. Sebelum menutup paparannya, dia pun mengutip lagu yang diproduksi Walter Afanasieff trio Bee Gees. “There is a vision and a fire in me. I keep the memory of you and me. We don’t say goodbye,” kata Suharso.

2. Sri Mulyani Pamit ke Komisi XI Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pamitan dengan jajaran anggota Komisi XI, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dalam rapat kerja, Senin (9/9/2024). Seraya bercanda, Sri Mulyani meminta maaf karena dirinya tidak menyiapkan puisi seperti rekannya Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. “Namun, sesuai yang disampaikan Bapak Suharso tadi, ini merupakan presentasi terakhir dari saya dan Pak Wamen, di dalam rangka kabinet ini untuk disiapkan bagi kabinet yang akan datang,” ujar Sri Mulyani. Dirinya mewakili jajaran Kemenkeu berterima kasih atas kerja sama Komisi XI DPR. Dia pun mengaku terharu dengan hubungan baik antara pihaknya dan Komisi XI. Menurutnya, Komisi XI sangat kritis dan detail selama bermitra dengan Kemenkeu. “Teman-teman Kemenkeu selalu mencatat pandangan dari bapak dan ibu semua, karena mereka merasa pandangan-pandangan itu secara genuine ingin memperbaiki keuangan negara. Jadi kami atas nama Kementerian Keuangan ingin berterima kasih,” katanya. Dia pun mengucapkan selamat kepada Anggota Komisi XI Fathan Subchi yang akan melaksanakan tugas sebagai anggota BPK, sambil menitipkan keuangan negara kepada dirinya. Sri Mulyani kuga mengenang momen-momen bersama Komisi XI. “Rasanya sudah cukup banyak susah senang, terutama lima tahun terakhir pandemi, baik Komisi XI dan kami menghadapi kondisi yang unprecedented dan ternyata kita bisa melewatinya,” tambah Sri Mulyani. “Tidak ada say goodbye yang ada farewell,” ujarnya.

3. Basuki Perpisahan ke Komisi V Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Menteri (PUPR) Basuki Hadimuljono tak dapat menahan rasa haru saat berpamitan dengan Komisi V DPR RI, dalam momen rapat kerja yang digelar pada Senin (9/9/2024). Rapat itu juga diikuti oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar, Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto. Basuki pun menyampaikan sambutan dan terima kasih kepada Komisi V DPR RI. “Bapak-bapak pimpinan, ibu, bapak anggota Komisi V DPR RI yang terhormat dan kami hormati, saya atas nama keluarga besar Kementerian termasuk balai-balai di seluruh provinsi mengucapkan terima kasih atas semua pengawasan yang bapak ibu berikan, atensi yang diberikan kepada Kementerian PUPR,” katanya. “Walaupun setiap berangkat rapat saya pasti mules, tapi ternyata Raker (rapat kerja) itu sangat membantu, sangat mendorong saya, khususnya sebagai menteri untuk koreksi kepada para pimpinan, eselon I kami. Untuk itu izinkan saya mengucapkan terima kasih,” tambah Basuki sambil berdiri diikuti jajaran Kementerian PUPR, menundukkan badan di hadapan DPR. Basuki melanjutkan ucapan perpisahan dengan meminta maaf. “10 tahun berlalu kita bersama berkarya untuk membangun bangsa. Andai ada kata yang tidak sama, mohon maaf. Please, jangan dipendam selama-lamanya. Sakinah, mawaddah, warohmah, adalah harapan semua keluarga dan kita semua. Walaupun tiba saatnya kini kiat berpisah, semoga silaturahmi dapat tetap terjaga. Sekali lagi terima kasih atas semuanya,” kata Basuki terbata-bata. Basuki lalu terdiam menahan haru, kemudian menambahkan, “Tidak mudah membina hubungan kekeluargaan seperti di Komisi V ini, bapak. Apapun yang bapak-bapak sampaikan, kami rasakan memang ini baik untuk membangun kita semua. Terima kasih,” ujar Basuki.

4. Nadiem Pamit ke Komisi X Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim pamit dengan anggota DPR yang menjadi mitra kerjanya di Komisi X. Nadiem pun membacakan puisi mengenai perjalanan menjabat Mendikbudristek pada periode 2019-2024. “Mungkin untuk menutup, karena dari tadi udah banyak yang memberikan pantun, mungkin saya kasih sedikit lagi bukan pantun, tapi mungkin puisi kalau boleh. Biar agak beda sedikit,” kata Nadiem. Dalam puisi itu, ia menitipkan program Merdeka Belajar kepada para anggota DPR di Komisi X. Berikut ini petikan puisinya: Zaman dulu murid merasa berat bangun di pagi hari, Memakai seragam sekolah terasa tegang di hati, Karena anak itu tahu sesaat lagi dia akan masuk ruang kelas yang menakuti, Zaman dulu setiap kesalahan dikenai hukuman, Setiap pertanyaan dipermalukan, Relevansi dari ajaran semakin membingungkan, Dari hari ke hari ia semakin ketinggalan, Bukan hanya anak lho yang ketakutan, Ibu guru pun tak bisa nafas mengejar pembelajaran, Materi ajar serasa kereta tanpa batas kecepatan, Beban birokrasi membuat guru seperti tahanan, Tetapi di dalam hati setiap anak ada mimpi yang tersembunyi, Keinginan untuk belajar tanpa dihakimi, Kepercayaan kuat bahwa dia punya kompetensi, Keinginan untuk dilihat sebagai manusia mandiri, Dan setiap guru punya firasat di dalam hati, Bahwa mungkin metode kuno sudah tidak relevan lagi, Bahwa pembelajaran sepanjang hayat tidak mungkin bisa diproduksi dengan kekakuan, penghafalan, dan standarisasi, Baik anak maupun guru harus diberikan ruang untuk berkreasi, berinovasi, bahkan untuk berjuang, Ruang kelas menjadi panggung dan juga peluang untuk menemukan jati diri setiap orang. Pada hari ini kita semua bergabung untuk melihat apa yang terjadi kalau murid dan guru diberikan panggung, Untuk membuktikan bahwa kreativitas dan kolaborasi sama pentingnya dengan berhitung, Karena inilah resep yang membuat mimpi setiap anak melambung, Bapak dan Ibu proses transformasi membutuhkan sabar, Hampir 5 tahun kami sibuk menanam akar, Baru sekarang bunga perubahan terlihat mekar, Di tangan Anda semua saya titipkan Merdeka Belajar.

5. Teten Pamitan ke Komisi VI Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki berpamitan dengan Komisi VI DPR, saat rapat kerja bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas). Dalam momentum itu, Teten menyempatkan diri berpamitan karena menjadi momen terakhir dirinya sebagai menteri rapat bersama anggota DPR. Teten saat itu turut memberi sinyal bila kedua rekan menteri lainnya, Erick dan Zulhas lanjut di periode berikutnya, sehingga tidak berpamitan. “Rekan sejawat pak Mendag, pak Erick, yang dua ini lanjut Pak. Kalau ini saya pidato terakhir,” kata Teten. Tak lupa, Teten mengapresiasi seluruh anggota Komisi VI DPR atas dukungan dan kerjasamanya selama lima tahun terakhir. Dia menyebut kemitraan yang kuat dapat membantunya dalam merumuskan kebijakan strategis dan pengembangan koperasi serta UMKM di Indonesia. “Kami juga menyampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya apabila selama kerjasama ini terdapat kekurangan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan, kami berharap hal-hal tersebut tidak mengurangi semangat kebersamaan kita dalam terus membangun dan memajukan koperasi dan UKM di masa yang akan datang,” ujarnya.

6. Retno Pamit ke Komisi I Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi berpamitan dengan para anggota DPR di Komisi I. Ia menyampaikan terima kasih dan dukungannya selama menjadi mitra kerja yang mengawasi kinerjanya dalam memimpin Kemlu. “Pimpinan dan anggota Komisi I yang saya hormati, kita masih akan berjumpa lagi Insyaallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tetapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam, saya mengucapkan terima kasih banyak. Terima kasih, terima kasih, terima kasih,” kata Retno. Dia memastikan relasi personal yang terjalin tidak akan berakhir usai periode masa jabatan berganti. “So I just want to say thank you, thank you so much and I enjoy very much working with you. Hubungan kerja bisa berakhir,” kata Retno. “Hubungan persaudaraan dan kasih sayang tidak akan berakhir. So, rest assured, rest assured, Ibu Bapak, saya Retno Marsudi, tetap akan menjadi saudara dan teman dari Ibu Bapak sampai kapan pun. And…