Apakah Akan Terjadi Pertumpahan Darah Baru Ketika Sekutu Iran Menembaki Israel di Irak?

by -125 Views

Kondisi di Timur Tengah semakin memanas. Kelompok bersenjata Syiah yang didukung oleh Iran di Irak telah meningkatkan serangan roket dan rudal terhadap Israel dalam beberapa minggu terakhir.

Serangan tersebut sering dilakukan dari jarak ratusan mil, dan meskipun tidak dianggap sebagai ancaman besar oleh pejabat Barat dan pakar Israel, namun serangan tersebut telah meningkat dalam jumlah dan kecanggihannya. Menurut pejabat Amerika Serikat (AS) dan militer Israel, setidaknya dua rudal berhasil mengenai sasaran mereka, sementara banyak lainnya berhasil dihancurkan oleh pertahanan AS dan Israel.

Penggunaan persenjataan baru seperti rudal jelajah telah meningkat sejak bulan Mei dan lebih sulit dihancurkan oleh pertahanan udara. Hal ini membuat tugas Israel menjadi lebih sulit dan meningkatkan biaya finansial bagi mereka.

Serangan oleh faksi-faksi Irak, termasuk Kataib Hezbollah dan Nujaba, juga meningkatkan kekhawatiran bagi AS. Situasi ini membuat tidak hanya Iran dan Hezbollah di Lebanon, tetapi juga seluruh kawasan merasa gelisah dengan potensi konflik regional yang lebih besar.

Serangan terhadap Israel merupakan evolusi alami dari peran kelompok-kelompok Irak untuk meningkatkan biaya perang di Gaza. Mereka berencana untuk terus menyerang dari mana pun diperlukan. Meskipun pemerintah Irak tidak secara resmi menyetujui serangan tersebut, namun mereka juga tidak melakukan upaya untuk menghentikannya.

Para kritikus menganggap bahwa situasi ini menunjukkan batas kekuasaan Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, dalam pemerintahan koalisi yang mendukung Iran. Hal ini berpotensi merusak citra Irak sebagai negara stabil dan terbuka untuk bisnis.

Irak sendiri tidak mengakui Israel dan memiliki undang-undang yang menghukum mati atau penjara seumur hidup bagi siapa pun yang mencoba melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Israel juga melihat Irak sebagai negara bawahan Iran dan jalur utama senjata dari Iran ke kelompok bersenjata lainnya, termasuk Hizbullah.