Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, tiba-tiba muncul dalam forum keamanan terbesar di Asia, yaitu The International Institute for Strategic Studies (IISS), Shangri-La Dialogue 2024, di Singapura. Kedatangannya tidak direncanakan dalam forum tersebut, namun ia mendominasi forum terakhir pada Minggu, meskipun isu keamanan dalam pertemuan itu memanas setelah kepala pertahanan China mengecam “separatis” di Taiwan saat itu.
Zelenskiy datang dengan mengenakan kaos hijau zaitun khasnya. Ia berpidato pada hari terakhir forum Dialog Shangri-La, Singapura, dengan meminta dukungan dan partisipasi pada pertemuan puncak atau KTT Perdamaian Global di Swiss akhir bulan ini, supaya perdamaian terjadi di negaranya, yang saat ini sedang berperang dengan Rusia.
“Kami yakin bahwa dunia kita ingin bersatu dan mampu bertindak dalam harmoni yang utuh,” ujar Zelenskiy dalam forum tersebut, dikutip dari Reuters, Minggu (2/6/2024).
Zelenskiy juga menghadiri sesi konferensi pers, di mana ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah China karena tidak dapat bertemu dengan delegasinya dan belum terjadwal hadir pada KTT Perdamaian Global.
China menanggapi dengan pernyataan keras terhadap Taiwan, memperingatkan bahwa prospek “penyatuan kembali” Taiwan secara damai sedang terkikis dan menegaskan untuk memastikan pulau itu tidak akan pernah merdeka. China memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri, sementara Taiwan bersikeras untuk tetap otonom. Kedua belah pihak kerap berseteru terkait status politik Taiwan.
Tentara Pembebasan Rakyat China telah berkomitmen untuk menegakkan reunifikasi nasional dengan Taiwan, meskipun ada ketegangan antara kedua negara tersebut. China juga telah mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap Taiwan di arena internasional.
Artikel Terkait:
Tiongkok Mendukung Rusia di Perang Ukraina
Sumber: CNBC Indonesia.