Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan akan potensi cuaca ekstrem yang masih mengintai wilayah Indonesia. Selain itu, BMKG juga mengingatkan akan potensi hujan lebat dan gelombang tinggi yang akan melanda wilayah Timur Indonesia.
BMKG mengidentifikasi adanya pola tekanan rendah di sekitar Laut Arafuru selatan Merauke. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gelombang tinggi dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, hingga Maluku.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa pola tekanan rendah merupakan sistem dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya pola sirkulasi angin siklonal. Sistem tersebut memiliki potensi untuk meningkat intensitasnya menjadi sistem bibit siklon.
BMKG terus memantau kondisi cuaca dan potensi dampaknya, termasuk potensi kemunculan siklon tropis. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan pantau terus informasi dari BMKG.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengingatkan bahwa sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat terhitung mulai 20 April 2024. Faktor seperti gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin, kelembaban dan labilitas atmosfer, serta sirkulasi siklonik di beberapa wilayah Indonesia menjadi penyebab kondisi ini.
Masyarakat diminta waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, terutama di wilayah rawan bencana tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang. Pantau informasi peringatan dini cuaca melalui aplikasi infoBMKG untuk informasi lebih detail.
