Kantor Statistik Nasional Inggris mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1% (bulan ke bulan) pada Februari 2024. Angka ini menunjukkan bahwa Inggris telah keluar dari resesi, meskipun pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih lambat tahun ini.
Angka tersebut sejalan dengan proyeksi Reuters yang memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris secara tahunan akan berada di bawah 0,2%.
Perekonomian Inggris mengalami kontraksi pada kuartal 3 dan 4 tahun 2023, yang menyebabkan negara tersebut masuk ke dalam resesi teknis. Pada bulan Januari, ekonomi mulai pulih sedikit dengan pertumbuhan sebesar 0,3%.
Kantor statistik mencatat bahwa kontribusi sektor konstruksi terhadap pertumbuhan ekonomi pada bulan Februari mengalami penurunan 1,9% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, sektor produksi menjadi kontributor terbesar terhadap PDB bulan Februari dengan pertumbuhan sebesar 1,1%. Pertumbuhan sektor jasa melambat menjadi 0,1% dari 0,3%.
Menurut Paul Dales, kepala ekonom Inggris di Capital Economics, “Angka tersebut mengkonfirmasi bahwa resesi telah berakhir.” Namun demikian, ia meragukan bahwa pemulihan ekonomi tersebut akan cukup kuat untuk mencegah penurunan nilai tukar dan suku bunga yang lebih rendah seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
Inflasi Inggris turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Maret, mencapai level terendah dalam dua setengah tahun sebesar 3,4%. Sementara di Amerika Serikat, kenaikan harga lebih tinggi dari perkiraan sebesar 3,5%, yang memicu spekulasi penurunan suku bunga mulai dari musim panas hingga September.
Goldman Sachs merevisi perkiraan mereka terkait pemotongan suku bunga Bank of England tahun ini, dari lima menjadi empat. Mereka memproyeksikan bahwa pemangkasan suku bunga akan dimulai pada bulan Juni, sebelum melambat ke laju triwulanan.
Simon French, kepala ekonom di Panmure Gordon, menyatakan bahwa angka statistik Inggris menunjukkan bahwa resesi telah berakhir. Meskipun pertumbuhan masih tertinggal dari sebelum pandemi dan AS, pertumbuhan ekonomi Inggris setara dengan sebagian besar Eropa. Tanda-tanda peningkatan juga terlihat di berbagai sektor seperti manufaktur dan produksi mobil.