Kehancuran Batu Bara, 1 Juta Penduduk Indonesia Akan Mengalami Kesulitan

by -100 Views
Kehancuran Batu Bara, 1 Juta Penduduk Indonesia Akan Mengalami Kesulitan

Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia terus mendorong negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk meninggalkan penggunaan batu bara karena dianggap sebagai sumber energi yang polusi dan menyebabkan emisi gas rumah kaca terbesar.

Negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang telah menginisiasi Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan atau Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk membantu Indonesia meninggalkan penggunaan batu bara dan mendukung pengembangan energi bersih. Presiden AS Joe Biden bahkan menyebutkan bahwa inisiatif ini bernilai hingga US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bulan November 2022 di Bali.

Namun, Indonesia tidak bisa langsung mengikuti usulan tersebut karena sekitar 1 juta orang akan terdampak jika batu bara ditinggalkan. Menurut Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, terdapat sekitar 300 ribu pekerja di sektor pertambangan batu bara. Jika anggota keluarga mereka dimasukkan, diperkirakan sekitar 1 juta warga akan terdampak jika penggunaan batu bara dihentikan.

Irwandy juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sektor pertambangan mencapai 308.107 orang, sementara Tenaga Kerja Asing (TKA) sebanyak 2.074 orang. Jumlah ini sudah sesuai dengan amanat Undang-Undang No.3 Tahun 2020 tentang prioritas penggunaan tenaga kerja lokal.

Selain itu, cadangan dan sumber daya batu bara di Indonesia sangat besar. Irwandy menyebutkan bahwa sumber daya batu bara di Indonesia mencapai 99,19 miliar ton dengan total cadangan sebesar 35,02 miliar ton. Oleh karena itu, batu bara masih dapat menjadi sumber energi utama Indonesia selama 20 tahun ke depan.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan mineral dan batu bara pada tahun 2023 mencapai Rp 173 triliun, lebih tinggi dari target Rp 146,1 triliun namun lebih rendah dari tahun 2022 yang mencapai Rp 183,5 triliun. Target PNBP sektor pertambangan mineral dan batu bara pada tahun 2024 adalah Rp 113,5 triliun, dengan batu bara diperkirakan memberikan kontribusi sekitar 70% dari jumlah tersebut.

(Artikel ini disadur dari CNBC Indonesia)