Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Diberitakan Telah Meninggal

by -114 Views
Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Diberitakan Telah Meninggal

Jakarta, CNBC Indonesia – Alexei Navalny dilaporkan meninggal pada Jumat (16/2/2024) setelah pingsan dan kehilangan kesadaran. Pemimpin oposisi paling terkenal di Rusia ini berpulang di dalam penjara di utara Lingkaran Arktik, tempat dia menjalani hukuman.

Lembaga Pemasyarakatan Federal Distrik Otonomi Yamalo-Nenets mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Navalny “merasa tidak enak badan” setelah berjalan-jalan di koloni hukuman IK-3 di Kharp, sekitar 1.900 km (1.200 mil) timur laut Moskow. Tak lama, Navalny segera kehilangan kesadaran.

“Semua tindakan resusitasi yang diperlukan telah dilakukan, namun tidak membuahkan hasil positif. Dokter ambulans menyatakan kematian terpidana,” kata layanan penjara Rusia, menambahkan penyebab kematiannya sedang diselidiki, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/02/2024).

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut Presiden Vladimir Putin telah diberitahu tentang kematian Navalny.

Sementara para pendukung Navalny mengatakan mereka tidak dapat memastikan bahwa dia telah tewas. Namun jika dia memang meninggal, maka mereka yakin dia telah terbunuh.

“Pihak berwenang Rusia menerbitkan pengakuan bahwa mereka membunuh Alexei Navalny di penjara,” tulis ajudan Navalny, Leonid Volkov, di media sosial.

“Kami tidak punya cara untuk memastikannya atau membuktikan bahwa ini tidak benar.”

Navalny tutup usia pada 47 tahun. Ia menjadi terkenal lebih dari satu dekade lalu karena mengecam Presiden Vladimir Putin dan elit Rusia yang dituduhnya melakukan korupsi besar-besaran, keserakahan, dan kemewahan.

Navalny mendapat kekaguman dari berbagai oposisi Rusia karena secara sukarela kembali ke Rusia pada tahun 2021 dari Jerman, tempat ia dirawat karena tes laboratorium Barat menunjukkan adanya upaya untuk meracuninya dengan agen saraf.

Navalny saat itu mengatakan bahwa dia diracun di Siberia pada Agustus 2020. Kremlin membantah mencoba membunuhnya dan mengatakan tidak ada bukti dia diracuni dengan agen saraf.

Dalam sebuah wawancara di Moskow pada tahun 2011, Navalny ditanya oleh Reuters apakah dia takut menantang sistem Putin.

“Itulah perbedaan antara saya dan Anda: Anda takut dan saya tidak takut,” katanya. “Saya sadar ada bahaya, tapi kenapa saya harus takut?”