Mengapa Presiden Wanita Termuda Hungaria Mundur dari Jabatan?

by -340 Views
Mengapa Presiden Wanita Termuda Hungaria Mundur dari Jabatan?

Presiden Hungaria Katalin Novak mengumumkan pengunduran dirinya kemarin, Sabtu (10/2/2024). Pengunduran diri presiden wanita tersebut dilatarbelakangi oleh kasus pelecehan seksual.

Novak mendapat tekanan yang meningkat untuk memaafkan seorang pria yang dihukum karena membantu menutupi kasus pelecehan seksual di panti asuhan.

“Saya melakukan kesalahan… Hari ini adalah hari terakhir saya menyapa Anda sebagai presiden,” katanya dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah, dikutip dari Al-Jazeerah, Minggu (11/2/2024).

“Saya mengambil keputusan untuk memberikan pengampunan pada bulan April lalu, dengan keyakinan bahwa terpidana tidak melakukan pelecehan terhadap kerentanan anak-anak yang dia awasi. Saya melakukan kesalahan karena pengampunan dan kurangnya penalaran cocok untuk memicu keraguan atas nol toleransi yang berlaku terhadap pedofilia,” tambahnya.

Setidaknya 1.000 orang melakukan protes di ibu kota negara itu pada hari Jumat, menuntut pengunduran dirinya. Partai oposisi Hungaria juga menuntut Novak mundur dari jabatannya.

Novak memutuskan untuk memberikan pengampunan kepada sekitar dua lusin orang pada bulan April 2023, sebelum kunjungan Paus Fransiskus, di antaranya adalah wakil direktur panti asuhan yang membantu mantan direktur panti tersebut menyembunyikan kejahatannya.

Endre K yang merupakan direktur panti dijatuhi hukuman tiga tahun empat bulan penjara pada tahun 2022 dan dilarang melakukan semua aktivitas dan pekerjaan yang berhubungan dengan anak di bawah umur selama lima tahun berikutnya.

Namun karena pengampunan Novak, dia dibebaskan dan, secara teori, diizinkan untuk kembali ke profesinya.

“Sulit untuk menemukan kata-kata yang tepat ketika keputusan Anda untuk menunjukkan belas kasihan menghilangkan keadilan bagi para korban,” ungkap salah satu korban, Mert Pop, menulis di Facebook.

Dia meminta Novak untuk memberikan penjelasan. Pada hari Selasa (7/2/2024), Novak mengatakan dia tidak akan pernah memaafkan seorang pedofil, termasuk dalam kasus ini. Dia mengatakan alasan di balik keputusannya tidak bersifat publik dan semua pengampunan bersifat memecah belah.

Novak adalah sekutu dan mantan menteri keluarga Perdana Menteri konservatif Viktor Orban. Dia juga merupakan presiden perempuan pertama dalam sejarah Hungaria dan orang termuda yang pernah menjabat. Pengunduran dirinya terjadi sebagai gejolak politik yang jarang terjadi di partai nasionalis Hungaria, Fidesz, yang berkuasa dengan mayoritas konstitusional sejak 2010.