Menteri Trenggono Berambisi Menjadi Penguasa Rantai Pasok Udang-Lobster DuniaRI

by -371 Views
Menteri Trenggono Berambisi Menjadi Penguasa Rantai Pasok Udang-Lobster DuniaRI

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak hanya fokus pada perikanan tangkap dengan regulasi Penangkapan Ikan Terukur (PIT), tetapi juga akan memperkuat perikanan budidaya.

Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono menargetkan, dalam 5 tahun ke depan – atau tepatnya di tahun 2029-2030 – Indonesia sudah harus kuat di sektor budidaya perikanan. Ia menekankan bahwa dalam 5 tahun ke depan Indonesia harus sudah bisa menguasai beberapa rantai pasok global seperti udang, lobster, kepiting, rumput laut, dan tilapia.

Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan hal tersebut dalam acara Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (5/2/2024). Ia memberikan contoh bahwa budidaya perikanan di Norwegia, Yunani, dan Turki sudah sangat kuat. Norwegia kuat dalam budidaya salmon, Yunani dengan budidaya kakap putihnya, dan Turki dengan budidaya tuna.

Di Indonesia, tangkapan tuna sudah mencapai 334 ribu ton per tahun, namun belum ada budidaya. Oleh karena itu, pihaknya telah mengundang pemangku kepentingan terkait dari negara-negara tersebut untuk melakukan budidaya di Indonesia. Misalnya, penangkapan bayi tuna kemudian dibesarkan. Hal ini untuk menjaga keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan, dan juga menjaga populasi perikanan Indonesia.

Trenggono mengakui bahwa budidaya perikanan Indonesia cukup tertinggal dari negara-negara lain, seperti negara-negara di Eropa, Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia, dan lain-lain. Namun, ia berpendapat bahwa investasi di sektor budidaya sangat menarik dan harus terus digenjot.

Lebih lanjut, Trenggono menyebut hampir 70% ekspor produk perikanan Indonesia lebih banyak ke AS, sementara ke negara-negara Eropa perikanan Indonesia masih belum bisa masuk. Namun, di tengah ekspor perikanan Indonesia yang belum masuk ke Eropa, Indonesia justru banyak mengimpor salmon dari Eropa.

Trenggono berpendapat bahwa ini menjadi tantangan untuk membuat model yang memenuhi standar yang baik. Pemerintah harus hadir untuk mengatasi tantangan ini.