Misteri Emas 57 Ton Soekarno di Bank Swiss: Asal Usul dan Fakta yang Menarik

by -216 Views
Misteri Emas 57 Ton Soekarno di Bank Swiss: Asal Usul dan Fakta yang Menarik

Banyak orang yang mengatakan bahwa Presiden Pertama Indonesia Soekarno memiliki puluhan ton emas di Bank Swiss. Kabar ini sempat menghebohkan masa lalu dan bahkan sampai sekarang. Lalu apakah ini benar?

Presiden yang menjabat dari tahun 1945 hingga 1967 itu diyakini memiliki banyak harta, termasuk sejumlah ton emas. Soekarno disebut memiliki emas batangan seberat 57 ton yang disimpan di Bank Swiss. Seluruh emas itu dikatakan dipinjam oleh Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy pada tahun 1963 untuk pembangunan Amerika Serikat.

Namun, jika melihat data sejarah, sepertinya Soekarno tidak memiliki harta sebanyak itu. Fakta sejarah mengungkap bahwa selama menjabat sebagai Presiden, Soekarno hidup dengan kesulitan. Hal ini diungkapkan oleh Soekarno sendiri dalam wawancaranya dengan jurnalis Amerika Serikat, Cindy Adams.

Soekarno menyatakan bahwa gajinya sebagai Presiden hanya sebesar US$ 220. Dia juga tidak memiliki rumah dan tanah. Karenanya, wajar jika dia hidup dari istana ke istana yang dimiliki oleh negara.

Bahkan, Soekarno juga mengungkapkan bahwa dia pernah dibelikan piyama oleh duta besar saat berkunjung ke luar negeri. Duta besar tersebut merasa kasihan karena Soekarno menggunakan baju tidur yang sudah robek.

Dalam wawancaranya dengan Cindy Adams, Soekarno juga mengungkapkan bahwa dia pernah hampir diberi gedung secara patungan oleh rakyat. Namun, dia menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.

Putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra, juga membenarkan pernyataan ayahnya. Dalam kolom opini di Media Indonesia yang diterbitkan pada 26 September 2020, Guntur menyebut bahwa Soekarno, sejak sebelum menjadi presiden, selalu hidup dalam kemiskinan.

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor mengenai harta Soekarno. Melalui tulisannya berjudul “Kuasa dan Negara” (1983), Ong mematahkan cerita tersebut dan memberikan fakta sejarah sesungguhnya. Salah satunya terkait dengan cerita bahwa Soekarno mewarisi kekayaan dari kerajaan Mataram Islam.

Menurut Ong, tidak mungkin bagi seseorang untuk mewarisi harta dari kerajaan kuno, apalagi batangan emas. Masalahnya, harta kerajaan kuno tidak sebesar yang dibayangkan, terlebih saat itu, Mataram Islam masih memiliki utang kepada VOC.

Ong juga menyebut bahwa kisah harta Soekarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika benar memiliki emas, seharusnya Soekarno tidak hidup miskin hingga akhir hayatnya. Ini berarti cerita mengenai emas batangan Soekarno yang selama ini diyakini tidak benar.