Kenaikan Harga Rokok Tembakau dan Elektrik Mulai 1 Januari 2024

by -47 Views
Kenaikan Harga Rokok Tembakau dan Elektrik Mulai 1 Januari 2024

Tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) pasti akan naik 10% rata-rata pada tahun ini. Kenaikan ini telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo untuk tahun 2022.

Presiden menetapkan kenaikan rata-rata CHT sebesar 10% untuk tahun 2023 dan 2024. Sedangkan untuk CHT rokok elektronik sebesar 15% dan hasil pengolahan tembakau lainnya sebesar 6%.

Dalam PMK 191/2022 tentang Perubahan Kedua atas PMK 192/2021 tentang Tarif CHT berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris disebutkan bahwa tarif cukai per batang atau per gram berdasarkan jenis dan golongannya.

“Untuk kebijakan tarif CHT 2024, tetap mengacu pada PMK 191/2022 dan PMK 192/2022,” kata Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto kepada CNBC Indonesia.

Berikut adalah rincian harga terbaru berbagai jenis rokok, termasuk rokok elektrik dan klobot pada tahun 2024:

Sigaret Kretek Mesin (SKM):
– Golongan I Harga Jual eceran per batang paling rendah Rp 2.260,00 tarif cukai Rp 1.231,00
– Golongan II Harga Jual eceran per batang paling rendah Rp 1.380,00 tarif cukai Rp 746,00

Sigaret Putih Mesin (SPM):
– Golongan I Harga Jual eceran per batang paling rendah Rp 2.380,00 tarif cukai Rp 1.336,00
– Golongan II Harga Jual eceran per batang paling rendah Rp 1.465,00 tarif cukai Rp 794,00

Sigaret Kretek Tangan atau Sigaret Putih Tangan (SKT or SPT):
– Golongan I lebih dari Rp 1.980,00 tarif cukai Rp 483,00
– Golongan I Paling rendah Rp 1.375,00 sampai dengan Rp 1.980,00 tarif cukai Rp 378
– Golongan II Paling rendah Rp 865,00 tarif cukai Rp 223,00
– Golongan III Paling rendah Rp 725,00 tarif cukai Rp 122,00

Sigaret Kretek Tangan Filter atau Sigaret Putih Tangan Filter (SKTF or SPT):
– Tanpa Golongan Paling rendah Rp 2.260,00 tarif cukai Rp 1.231,00

Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM):
– Golongan I Paling rendah Rp 950,00 tarif cukai RP 483,00
– Golongan II Paling rendah Rp 200,00 tarif cukai Rp 25,00

Tembakau Iris (TIS):
– Tanpa Golongan Lebih dari Rp 275,00 tarif cukai Rp 30,00
– Lebih dari Rp 180,00 sampai dengan Rp 275,00 tarif cukai Rp 25,00
– Paling rendah Rp 55,00 sampai dengan Rp 180,00 tarif cukai Rp 10,00

Rokok Daun atau Klobot (KLB):
– Paling rendah Rp 290,00 tarif cukai Rp 30,00

Cerutu (CRT):
– Lebih dari Rp 198.000,00 tarif cukai Rp 110.000,00
– Lebih dari Rp 55.000,00 sampai dengan Rp 198.000,00 tarif cukai Rp 22.000,00
– Lebih dari Rp 22.000,00 sampai dengan Rp 55.000,00 tarif cukai Rp 11.000,00
– Lebih dari Rp 5.500,00 sampai dengan 22.000,00 tarif cukai Rp 1.320,00
– Paling rendah Rp 495,00 sampai dengan Rp 5.500,00 tarif cukai Rp 275,00

Meskipun cukai rokok naik, jumlah perokok di Indonesia terus meningkat. Menurut data Global Adult Tobacco Survey (GATS), jumlah perokok dewasa meningkat dari 60,3 juta pada 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada 2021. Prediksi dari laporan Statista Consumer Insights juga memperkirakan kenaikan jumlah perokok menjadi 123 juta pada 2030 mendatang.

Proyeksi pertumbuhan jumlah perokok di Indonesia berbeda dengan sebagian besar negara di dunia yang diperkirakan akan mencatat penurunan jumlah perokok.