RI masih bergantung pada minyak, ini bukti terbarunya

by -164 Views
RI masih bergantung pada minyak, ini bukti terbarunya

Di tengah desakan dunia untuk melakukan transisi ke Energi Baru Terbarukan (EBT), Indonesia saat ini masih nyata bergantung pada energi fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas bumi. Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif menyebut, saat ini bauran energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi masih mendominasi dalam bauran energi primer Indonesia. Per Agustus 2023, bauran batu bara tercatat sebesar 38,8%. Lalu, minyak bumi sebesar 31,6%. Selanjutnya, gas bumi 17,4%, dan Energi Baru Terbarukan (EBT) masih 12,2%. “Saat ini ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil masih sangat tinggi di mana pada bauran energi primer per Agustus 2023, porsi batu bara 38,8%,” tutur Irwandy pada acara Indonesia Mineral and Energy Conference, di Jakarta, Selasa (19/12/2023). “Sektor migas masih merupakan SDA yang memiliki kontribusi besar terhadap negara, meningkatkan ketahanan energi nasional, maupun sebagai sumber penerimaan negara,” paparnya. Irwandy memaparkan, terhitung hingga Agustus 2023, Indonesia memproduksi minyak sebesar 597 ribu barel per hari (bph) dan pada akhir 2023 produksi minyak diharapkan bisa mencapai 600 ribu bph. Harapan tersebut terlihat jauh dari target awal 2023 yang seharusnya produksi minyak mencapai 660 ribu bph. “Di 2024 lifting (produksi minyak bumi) ditargetkan 625 ribu boepd,”jelasnya. Sedangkan, Irwandy mengatakan produksi gas dalam negeri sudah melampaui target tahun ini. “Lifting gas bumi sekitar 1.129.000 boepd dan telah melampaui target 1.100.000 boepd,” ujarnya.